Page 69 - Dukungan Penuh Badan POM Untuk Penanganan COVID-19_
P. 69
Judul : BPOM Resmikan Lab Biohazard Dukung Tes Spesimen Virus
Corona
Nama Media : tempo.co
Tanggal : 20 Mei 2020
Halaman/URL : https://bisnis.tempo.co/read/1344472/bpom-resmikan-lab-
biohazard-dukung-tes-spesimen-virus-corona
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
meresmikan gedung Laboratorium Biohazard
PPPOMN yang memiliki kapasitas sesuai dengan
standar BSL-2. Laboratorium ini akan mendukung
pengetesan spesimen Covid-19 yang tidak
bersifat propagasi.
“Ketepatan dan kecepatan hasil uji yang valid
sangat diperlukan. Semakin cepat hasil uji
spesimen, semakin cepat penanganan yang tepat dapat dilakukan,” tutur Kepala
BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi virtual, Rabu, 20 Mei 2020.
Adapun pengujian spesimen Covid-19 di lab ini menggunakan alat polymerase chain
reaction (PCR) dengan memanfaatkan metode amplifikasi DNA virus SARS CoV-2
penyebab Covid-19. Lab tersebut juga telah sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai lab level BSL-2.
BSL-2 merupakan laboratorium yang kegiatan pengujiannya berhubungan dengan
organisme penyebab penyakit pada manusia dengan tingkat bahaya sedang atau
moderat. BSL-2 mensyaratkan protokol pengujian yang dapat mencegah
kontaminasi virus di lingkungan serta memberikan perlindungan lebih maksimum
kepada petugas laboratorium.
Di dalam laboratorium itu, terdapat sejumlah ruangan yang memiliki fungsi masing-
masing. Ruang ekstraksi, misalnya, digunakan untuk mengisolasi RNA dari
spesimen sampel. Ada pula ruang master mix, yaitu ruang bebas DNA/RNA untuk
membuat pereaksi-perekasi yang akan digunakan dalam proses amplifikasi.
Kemudian, di dalam laboratorium tersedia ruang penambahan template. Ruang
tersebut bakal dimanfaatkan untuk menambahkan DNA/RNA hasil isolasi dari
spesimen sampel ke dalam master Mix PCR.
Laboratorium Biohazard milik BPOM akan mampu menguji sekitar 300 spesimen
sampel per hari. “Tidak hanya untuk pengujian Covid-19, laboratorium akan
dimanfaatkan untuk pengujian produk lain, seperti obat dan produk biologi yang
bersifat karsinogenik atau mutageni atau teratogenik, atau yang perlu fasilitas
khusus termasuk pengujian dalam rangka bioterorisme,” tutur Penny.