Page 37 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 37

Judul          : Ini 15 Kabupaten/Kota Jadi Tujuan Sampah Obat

               Nama Media  : republika.co.id
               Tanggal        : 2 September 2019

               Halaman/URL : https://nasional.republika.co.id/berita/px6l7e415/ini-15-kabupatenkota-jadi-
               tujuan-sampah-obat

               Tipe Media     : Online
                                                                    REPUBLIKA.CO.ID,       JAKARTA      --
                                                                   Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                   (BPOM)  meminta  masyarakat  tidak
                                                                   membuang sampah obat sembarangan.
                                                                   BPOM  sudah  menunjuk  sejumlah
                                                                   apotek  di  15  kabupaten/kota  sebagai
                                                                   tempat  membuang  sampah  obat-
                                                                   obatan.

                                                                   Kepala    BPOM     Penny    K    Lukito
                                                                   menuturkan, penunjukan apotek-apotek
                                                                   sebagai  tempat  sampah  obat-obatan
                                                                   untuk  mengantisipasi  peredaran  obat
               ilegal maupun penyalahgunaan obat. Menurut Penny, masyarakat bisa membuang sampah
               obat  di  apotek-apotek  di  Jakarta,  Bandung,  Semarang,  Surabaya,  Serang,  Banjarmasin,
               Mataram, Makassar, Medan, Kendari, Pekanbaru, Pelambang, Yogyakarta, Denpasar, dan
               Batam.

               Di sejumlah apotek di 15 kabupaten/kota tersebut sudah disediakan tempat sampah untuk
               obat-obatan. "Nanti akan diproses, sortir obat yang tidak terpakai, tetapi belum kedaluwarsa
               dan kondisinya masih baik, aman (diberikan) ke rumah sakit yang membutuhkan. Sedangkan,
               obat yang sudah kedaluwarsa disalurkan ke pembuangan limbah bahan beracun berbahaya
               (B3),"  tutur  Penny  saat  ditemui  di  Aksi  Nasional  Pemberantasan  Obat  Ilegal  dan
               Penyalahgunaan Obat–Ayo Buang Sampah Obat, di Jakarta, Ahad (1/9).
               BPOM meyakini, tiap rumah memiliki obat yang tidak terpakai, tetapi belum kedaluwarsa. Ia
               menuturkan, jumlah obat dalam rumah tangga ini kalau dikumpulkan jumlahnya besar. Selain
               itu, saat ini, kebiasaan masyarakat masih sering membuang sampah obat kedaluwarsa atau
               yang belum secara sembarangan. Padahal, jika obat-obat itu dikelola dengan baik, masih ada
               kemungkinan untuk bisa digunakan kembali.

               "Masyarakat bisa mengumpulkan sampah obat ke apotek di bawah pengawasan profesional
               apoteker supaya bisa dikonsumsi orang yang membutuhkan. Masyarakat bisa menyerahkan
               sampah obat-obatan itu ke seribu apotek di 15 kota yang ditunjuk menjadi pilot project tempat
               penerimaan obat yang tidak terpakai maupun obat yang sudah kedaluwarsa," ujar Penny.

               Menurut Penny, gerakan buang sampah di apotek ini sebagai salah satu upaya mendukung
               pemberantasan obat ilegal dan penyalahgunaan obat oleh oknum yang tidak bertanggung
               jawab. Penny mengatakan, gerakan ini harus dilakukan secara sinergi oleh berbagai pihak.
               Termasuk, berkolaborasi dengan organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

               BPOM  berharap,  gerakan  ini  mampu  meminimalisasi  penyalahgunaan  obat-obatan  untuk
               keperluan  produksi  obat  ilegal  melalui  pemanfaatan  bahan  baku  dan  pelabelan  ulang.
               Menurut Penny, tindakan paling mudah untuk memproduksi ulang obat adalah melakukan
               perubahan atau perpanjangan tanggal kedaluwarsa dari obat yang sudah dibuang.
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42