Page 36 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 36
Untuk itu pula, sebagai keberlangsungan jaminan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan,
melalui pencegahan peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, pada tahun 2019,
BPOM meluncurkan Gerakan Ayo Buang Sampah Obat.
Penny K Lukito menegaskan juga, gerakan ini dilatarbelakangi maraknya kasus peredaran
obat illegal, termasuk palsu, dengan pemanfaatan obat-obat kedaluwarsa dan rusak.
“Termasuk kemasan obat yang tidak termusnahkan secara baik yang dimanfaatkan oleh pihak
tidak bertanggung jawab. Yang digunakan untuk keperluan produksi obat illegal. Melalui
pemanfaatan sebagai bahan baku (re-use) dan pelabelan ulang (re-labeling). Dengan modus
sederhana, seperti perubahan atau perpanjangan tanggal kadaluwarsa,” ungkap Penny.
Melalui gerakan ini, lanjutnya, Badan POM bersama IAI mengedukasi masyarakat untuk
waspada terhadap obat ilegal dan palsu. Dengan cara Buang Sampah Obat Kedaluwarsa dan
Rusak dengan benar.
“Sebagaimana kita ketahui, obat kedaluwarsa atau rusak sudah tidak memberikan efek terapi.
Itu sangat berbahaya jika digunakan. Karena itu, Badan POM mengajak masyarakat belajar
tentang bagaimana cara membuang obat kadaluwarsa, obat sisa, dan obat rusak dengan
benar. Agar tidak disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh oknum untuk membuat obat ilegal
atau palsu,” imbuhnya.
Selain di Jakarta, peluncuran gerakan ini dilaksanakan serentak di 14 kota yaitu Bandung,
Semarang, Surabaya, Serang, Banjarmasin, Mataram, Makassar, Medan, Kendari,
Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, Denpasar dan Batam.
Lebih lanjut, dijelaskan Penny K Lukito, setelah peluncuran gerakan berjalan selama satu
bulan, masyarakat dapat membuang sampah obat kadaluwarsa di apotik yang ditunjuk di 15
kota tersebut.
Gerakan ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan. Sehingga tercipta budaya
masyarakat untuk membuang sampah obat kadaluwarsa dan rusak dengan benar. Baik yang
dilakukan dengan mandiri, atau dikembalikan ke apotek-apotek terdekat untuk dimusnahkan
sesuai ketentuan.
“Gerakan diharapkan akan meminimalisir peredaran obat ilegal,” ujarnya.
Penny juga menyampaikan, keberhasilan gerakan ini membutuhkan dukungan dan peran aktif
seluruh pihak.
“Sebagai bentuk tanggung jawab bersama pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam
mengawasi peredaran obat khususnya peredaran obat ilegal,” ujarnya.(JR)