Page 46 - Majalah POM Vol.6/No.3/2024
P. 46

Ruang Tamu



                                            Menjulang, Membumi,



                                            Mengakar




                 Penulis  :  Nelly L. Rachman  Dari Ilmuwan Menjadi Birokrat
                 Editor  :  Dian Hermawati



              enin (19/8/2024), menjadi momen   Dengan penampilan rapi mengenakan kemeja putih, jas hitam, dasi merah,
              bersejarah bagi dokter lulusan   dan peci hitam, Ia berdiri tegap di depan podium yang dihiasi deretan
         SUniversitas Hasanuddin (Unhas)    mikrofon dengan logo berbagai media massa. Dengan percaya diri, Ia
          ini. Berdasarkan Keputusan Presiden   memperkenalkan dirinya kepada para jurnalis yang berkumpul di Istana
          Republik Indonesia Nomor 115/PPA   Kepresidenan Jakarta. “Nama saya Taruna Ikrar. Hari ini saya dilantik sebagai
          Tahun 2024, Taruna Ikrar resmi dilantik   Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,” ucapnya
          dan diambil sumpah sebagai Kepala   dengan tegas, mengawali peran barunya dalam sejarah BPOM.
          BPOM oleh Presiden RI Joko Widodo.
          Pelantikan ini menandai penggantian
          kepemimpinan dari Pelaksana Tugas
          (Plt.) Kepala BPOM L. Rizka Andalusia,
          sekaligus menjadikannya sebagai Kepala
          BPOM yang ke-7 setelah Penny K.
          Lukito.

          Perjalanan Akademik Sebagai
          Ilmuwan
            Lahir dalam keluarga yang sederhana
          namun sarat dengan nilai pendidikan,
          Taruna Ikrar tumbuh menjadi figur
          inspiratif yang membawa kontribusi
          besar bagi dunia kesehatan di Indonesia.
          Menjadi seorang dokter adalah impiannya
          sejak kecil. SD Inpres Karuwisi 1
          Makassar, SMP Negeri 8 Makassar, dan
          SMA Negeri 1 Makassar menjadi saksi
          perjalanan sekaligus perjuangannya
          untuk meraih mimpi tersebut. Selepas
          SMA, Taruna Ikrar memantapkan hati
          untuk menempuh pendidikan di Fakultas   post-doctoral bidang neurosains di   hingga manajer, menjadikannya sosok
          Kedokteran Universitas Hasanudin   School of Medicine, University of   dengan pengalaman yang sangat luas.
          (Unhas). Tak puas belajar, Taruna Ikrar   California pada periode 2008–2013. Di   Taruna Ikrar memulai karir di BPOM
          melanjutkan perjalanan akademiknya   sana, ia memperdalam keahlian dan   pada 2002 sebagai calon pegawai
          di Universitas Indonesia, tempat ia   pengetahuannya, memberikan kontribusi   negeri sipil (CPNS), membuka jalan bagi
          kemudian meraih gelar Magister Ilmu   besar dalam dunia kedokteran dan   kontribusinya dalam pengawasan obat
          Biomedik pada tahun 2003.         penelitian.                        dan makanan. Di saat bersamaan, Ia
            Perjalanan akademik Taruna Ikrar                                   memegang berbagai posisi strategis,
          dipenuhi dengan prestasi yang tak   Transisi ke Dunia Birokrasi      termasuk menjabat sebagai Wakil Ketua
          semua orang bisa raih. Keberhasilannya   Lebih dari 20 tahun Taruna Ikrar   Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia,
          meraih beasiswa Monbukagakusho    menghabiskan waktunya sebagai      Adjunct Professor di Universitas
          dari Pemerintah Jepang membawanya   ilmuwan biomedis, dengan keahlian   Hasanuddin, dan Penasihat Senior di
          melanjutkan pendidikan doktoral di   dalam bidang farmakologi, kardiologi,   Rumah Sakit Kepresidenan Rumah
          Universitas Niigata. Di sana, Ia fokus   dan neurosains. Ia dikenal sebagai pionir   Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
          pada spesialisasi cardiovascular and vital   dalam pengembangan teknik pencitraan   Soebroto. Pada 2020, Ia kemudian
          control, yang berhasil diselesaikannya   fungsional serta terapi sel dan gen, yang   dipercaya menjadi Ketua Konsil
          dengan gemilang pada tahun 2008.    membawa terobosan dalam pengobatan   Kedokteran Indonesia dan pada 2021,
            Semangat untuk terus belajar    penyakit langka. Perjalanan karirnya   terpilih sebagai Direktur Konsil Dokter
          kemudian membawanya ke Amerika    yang beragam mencakup peran sebagai   Internasional (International Association of
          Serikat, di mana ia menjalani program   tenaga medis, peneliti, staf akademik,   Medical Regulatory Authorities/IAMRA).

      46


                     Vol.6/No.3/2024
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51