Page 43 - 220719_Dialog Kinerja 3 Tahun Badan POM
P. 43

Pada  sisi  lain  pengembangan  SDM  diperlukan  guna  mendukung  kerja  sama  operasional
               dengan institusi lain, utamanya dalam kaitan law and order. Tak terhindarkan adanya irisan
               tugas yang terkait dengan penegakan hukum, karena Badan POM sering berhadapan dengan
               pihak  yang  memproduksi  obat  dan  makanan  dengan  cara  yang  tidak  bertanggung  jawab
               hingga membahayakan masyarakat.

               Zona Integritas
               Untuk meraih legitimasi yang kuat sebagai pengawas obat dan makanan, Badan POM tidak
               cukup hanya berbekal kompetensi teknis. Badan POM perlu terus meningkatkan reputasinya
               sebagai  lembaga pemerintah  yang efisien dan bersih, serta diakui sebagai  lembaga yang
               otoritatif, akuntabel, kredibel, sehingga berwibawa di hadapan publik. Diperlukan waktu dan
               skema yang sistimatis guna meraih akuntabilitas dan legitimasi yang kuat. Maka, sejak hampir
               satu dekade  lalu,  Badan  POM  telah  sepakat menetapkan medan  tugasnya sebagai  Zona
               Integritas. Prinsip Wilayah Bebas Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
               (WBBM) setahap demi setahap ditegakkan.

               Roadmap  Badan  POM  dimulai  dari  Perpres  Nomor  81  Tahun  2010  tentang  Reformasi
               Birokrasi  dan  ketentuan  turunannya  yang  dikeluarkan  oleh  Kementerian  Pemberdayaan
               Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi  (Kemenpan  RB).  Ketentuan  tersebut
               dikombinasikan dengan manajemen pengendalian mutu dan tata kelola keuangan dengan
               mengikuti norma yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

               Hasilnya mulai terlihat. Survei secara internal dan eksternal terkait kualitas pelayanan Badan
               POM  menunjukkan  angka  kepuasan  yang  terus  meningkat.  Bahkan,  survei  tahun  2017
               menunjukkan  indeks  kepuasan  atas  layanan  Badan POM  berada  di  atas  rata-rata  indeks
               kepuasan layanan kementerian dan lembaga pemerintah lain. Indeks persepsi korupsinya
               juga membaik.  DiSpute  dalam  laporan keuangan juga semakin  berkurang,  sehingga BKP
               memberikan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kepada Badan POM selama empat
               tahun berturut-turut sejak tahun 2015. Sementara, tata kelola manajemen Badan POM juga
               dinyatakan semakin membaik dengan lebih dipatuhinya Standard Operation Procedure (SOP)
               yang  telah  ditetapkan.  Dengan  membaiknya  tata  kelola  tersebut,  berbagai  praktek
               pelanggaran  disiplin  terkait  gratifikasi  bisa  ditekan,  terbukti  dengan  menurunnya  persepsi
               korupsi sebagai indikatornya.

               Inovasi Digital Menyambut Era Industri 4.0

               Kontribusi Badan POM bukan hanya berperan pada pengawasan dan perizinan produk obat
               dan makanan, namun juga ikut mendukung pengembangan industri. Badan POM terjun di
               tengah masyarakat dengan kerja aktif melakukan pendampingan, terutama kepada pelaku
               Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Misalnya, memberikan panduan teknik meracik
               jamu atau obat tradisional, kosmetik, dan pengolahan makanan. Badan POM bahkan sering
               membantu  dalam  keseluruhan  proses  (life  circle)  suatu  produk  mulai  dari  riset,  teknik
               pengolahan, uji klinis, pilihan teknologi untuk produksi massal, hingga ke urusan distribusi dan
               pemasarannya.  Peran  ini  akan  terus  ditingkatkan  sejalan  dengan  upaya  pemerintah
               menyiapkan industri obat dan makanan memasuki era Industri 4.0.
               Industri obat dan makanan termasuk dalam prioritas untuk didorong memasuki arena wellness
               industry, yakni  industri yang mendukung kehidupan masyarakat yang lebih sehat di masa
               depan.  Apalagi,  industri  obat  tradisional,  kosmetik,  dan  pangan  olahan  di  Indonesia
               melibatkan banyak UMKM. Pertumbuhannya akan membantu perekonomian dan mendukung
               penguatan ketahananan nasional ke depan. Dan untuk meningkatkan peran tersebut, Badan
               POM terus berkomdinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak, antara lain melalui Satuan
               Tugas ABG (Academic, Business, and Government). Badan POM mendukung industri obat
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47