Page 6 - Sinergitas Dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan Untuk Percepatan Perizinan
P. 6

“Saat  ini  telah  tersertifikasi  tiga  belas  UTD  PMI  dan  empat  diantaranya  akan
               diserahkan secara resmi pada kegiatan ini yaitu yaitu: UTD PMI Kota Makassar, Kota
               Malang,  Kabupaten  Bekasi,  dan  Kabupaten  Banyumas,”  kata  Penny  dalam  acara
               Dialog Nasional Sinergitas dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan
               untuk Percepatan Perijinan di Hotel Holiday Inn, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

               Penny menegaskan, sebagai otoritas obat dan makanan di Indonesia, Badan POM
               melakukan pengawalan terhadap product life cycle yang merupakan siklus mata rantai
               yang tidak dapat dipisahkan.

               “Ini merupakan satu kesatuan mencakup pre dan post-market,” kata Penny.

               Penny menambahkan, data hasil evaluasi pre-market yang menunjukkan risiko akan
               menjadi input bagi pengawasan post-market. Tujuannya agar risiko dapat dicegah,
               dikendalikan, serta diminimalisir melalui peningkatan pengawasan farmakovigilans.

               “Siklus  ini  merupakan  unsur  kritikal  bagi  efektivitas  perlindungan  masyarakat  dari
               risiko Obat dan Makanan yang membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Penny.

               Di  tingkat  global,  potensi  pasar  obat  dan  farmasi  Indonesia  sebetulnya  sangat
               menjanjikan.  Direktur Operasi  Bio  Farma, M.  Rahman  Roestan mengatakan  salah
               satu potensi Indonesia di tingkat global adalah industri vaksin dan bioteknologi.
               Rahman  mengingatkan,  untuk  terus  bersaing  di  level  global,  ada  beberapa  aspek
               yang  perlu  diperkuat,  bukan  hanya  industrinya  yang  sudah  menerapkan  quality
               management system yang sesuai standar, tetapi juga fungsi pengawasannya yang
               sesuai dengan standar global.

               “Di beberapa negara itu tidak semuanya mencapai majority level tiga. Indonesia sudah
               empat.  Ini  harus  dipertahankan.  Jadi  untuk  industri  vaksin  ada  sekitar  100  lebih
               industri vaksin yang sudah diakui badan kesehatan dunia kurang dari 30 dan salah
               satunya  Indonesia.  Ini  yang  harus  kita  pegang,  harus  kita  tingkatkan  terus
               kepercayaan  global  terhadap  quality  management  system  di  industri  dan
               pengawasannya,” ungkapnya.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11