Page 51 - MAJALAH RB PPPOMN BERAKSI
P. 51

KEGIATAN STRATEGIS PPPOMN  KEGIATAN STRATEGIS PPPOMN



 KEGIATAN KELOMPOK

 SUBSTANSI PENGEMBANGAN
 PENGUJIAN KIMIA OTOKSKK

 REGIONALISASI


 LABORATORIUM BPOM



 PENULIS: NANY BODRORINI
 POM melakukan pengawasan obat dan makanan
 secara  full  spectrum  yaitu  sebelum  produk  di-
 pasarkan (pre-market evaluation) hingga produk
 Bberedar di masyarakat (post-market control). Post-
 market control dilakukan melalui sampling dan pengujian
 laboratorium, baik secara kimia, fisika, biologi dan mik-
 robiologi, serta bioteknologi untuk memantau konsisten-
 si mutu produk. Hasil uji laboratorium digunakan sebagai
 dasar pengambilan keputusan atau melakukan peninda-     SOSIALISASI DESAIN REGIONALISASI LABORATORIUM BPOM
 kan  terhadap pelanggaran, antara lain  berupa penari-
 kan  produk atau tindakan lainnya. Dengan  demikian
 hasil pengujian laboratorium harus valid dan cepat agar   Bukan hanya untuk pembelian/ lisasi desain regionalisasi ini ke-  Sebagai sentra laboratorium
 tindak lanjut  pengawasan pun cepat  dan tepat. Peran   pemeliharaan  peralatan  labora-  pada seluruh jajaran Balai Besar/  BPOM, PPPOMN mempunyai tu-
 strategis inilah yang menyebabkan laboratorium BPOM   torium, namun juga untuk peme-  Balai POM dan Loka POM.  gas merancang pembagian re-
 dikenal sebagai tulang punggung pengawasan obat dan   UPT DI LINGKUNGAN BPOM  liharaan infrastruktur, pembeli-  Balai Besar/Balai POM dikelom- gion dan pengujian untuk setiap
 makanan.  an peralatan pendukung, bahan  pokkan dalam 6 region berdasar- Balai Besar/Balai POM, mencari
 Saat ini BPOM memiliki 33 Balai Be-  fungsional, baku pembanding,  kan  kedekatan  letak  geografis  solusi terhadap kendala, evaluasi
 sar/Balai POM di seluruh Indonesia
 dan 40 Loka POM di Kabupaten/Kota   serta biaya pelatihan berkelanju-  dalam 1 region untuk memper- penerapan sistem regionalisasi
          tan bagi para penguji. Untuk itu  mudah transportasi dan menjaga  laboratorium, dan meningkatkan
          dilakukan metode pendekatan  integritas sampel serta memini- kapasitas pengujian. “Regional-
 Saat ini BPOM memiliki 33 Balai Be-  yang  komplementer  dan  saling  malisir biaya pengiriman. Balai  isasi laboratorium bertujuan me-
 sar/Balai POM di seluruh Indonesia,   melengkapi, untuk meningkat-  Besar/Balai POM dalam 1 region  ningkatkan efisiensi sumber daya
 L A B OR A T ORI U M  B P O M  I B A R A T   yang secara rutin melakukan sampling   kan  “efektivitas  dan  efisiensi”  dikategorikan menjadi 3 tipe  dan efektivitas pengujian untuk
 A L U T S I S TA T N I ( A L A T U TA M A   dan pengujian terhadap produk obat   laboratorium Balai Besar/Balai  berdasar fungsinya yaitu balai  mewujudkan pengujian yang
 S I S T E M S E N J A TA T N I) K A R E N A   dan makanan yang beredar di wilayah   POM di seluruh Indonesia.  koordinator,  balai  spesifik,  dan  unggul, inovatif, dan adaptif ter-
 M E R U P A K A N  S E N J A TA  A TA U    balai anggota. Balai koordinator  hadap perubahan lingkungan
 AL A T  U TAMA  BP O M  D AL AM   kerjanya masing-masing. BPOM juga
 M E L A KU K A N  P E N G A W A SA N   memiliki 40 Loka POM di Kabupaten/  Dengan memanfaatkan ket-  bertugas mengoordinir berjalan- strategis pengawasan obat dan
 O B A T ,  B AHAN  O B A T ,  NAR K O T I K A ,   Kota yang juga melakukan sampling di   ersediaan sarana prasarana lab-  nya sistem regionalisasi labora- makanan,” jelas Kepala PPPOMN.
 P S I K O T RO P I K A ,  P R E KU R S O R ,  Z A T   wilayah kerjanya masing-masing, na-  oratorium  dan SDM  penguji di  torium di regionnya. Balai spesi- “Melalui penerapan regionalisasi
 ADI K T I F ,  O B A T  T R ADI S I O NAL ,   mun pengujian masih dilakukan di Ba-  seluruh Indonesia, BPOM meru-  fik adalah balai yang mempunyai  diharapkan dapat  mempercepat
 O B A T K U A S I , S U P L E M E N   lai Besar/Balai POM induknya, kecuali   muskan suatu model regiona-  kemampuan laboratorium dalam  waktu analisis karena pengujian
 KE S E HA TAN ,  K O S M E T I K  D AN   Loka POM Ende yang sudah melakukan   lisasi dan spesialisasi laboratori-  pengujian menggunakan instru- sampel dengan parameter sejenis
 P AN G AN  O L AHAN  pengujian secara mandiri.  um. “Regionalisasi laboratorium  men dengan teknologi tinggi sep- dikerjakan secara bersamaan di
 Masih  terdapat  kesenjangan  kapasi-  adalah pengelompokan labora-  erti LCMSMS, ICPMS, GCMS, LCIC,  balai tertentu. Biaya pembelian
 tas dan kapabilitas laboratorium Balai   torium berdasarkan region dan  PCR. Balai anggota adalah balai  instrument, suku cadang, per-
 Besar/Balai POM, baik sarana prasa-  spesialisasi pengujian, untuk  yang  mempunyai  kemampuan  awatan, fasilitas, baku pemband-
 rana pengujian  maupun  jumlah dan   meningkatkan efektivitas  dan  laboratorium dalam pengujian  ing, reagensia, dan bahan pendu-
 kompetensi SDM. Untuk menyamakan   efisiensi, dengan tetap menguta-  dasar termasuk menggunakan  kung  lainnya  juga  lebih  efisien.
 Kepala BPOM, Penny K. Lukito
 dalam  Sosialisasi Desain Regionalisasi Laboratorium,   fasilitas di setiap laboratorium, tentu-  makan validitas dan kecepatan  alat atau instrumen sederhana  SDM penguji akan lebih optimal/
 19 Mei 2021  nya membutuhkan anggaran sangat   pengujian dalam upaya memper-  seperti HPLC dan GC.  spesifik kinerjanya sehingga ke-
 besar.   cepat tindak lanjut pengawasan,”                                     butuhan peningkatan kompe-
          papar Kepala PPPOMN, Moham-                                          tensinya pun dapat disesuaikan.”
          ad Kashuri saat melakukan sosia-                                     lanjutnya.

 50                                                        51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56