Page 213 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 213

BADAN POM HADIR                 MEWUJUDKAN VISI MELALUI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



               POM menyelenggarakan Forum Komunikasi Lintas Sektor
               Pengawasan Darah di Hotel Aston Imperial Bekasi, Selasa
               (31/07/18). Forum komunikasi lintas sektor yang dihadiri oleh
               perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Unit Tranfusi Darah
               (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI), PT Kimia Farma dan PT
               Biofarma, ini diselenggarakan untuk membahas progress ke­
               siapan kemandirian produksi produk darah.
                   Pada kesempatan ini dilakukan penandatanganan perjan­
               jian kerja sama dengan PMI tentang Kerja Sama dalam rang­
               ka Peningkatan Mutu Produk Darah. Sebelumnya pada ta­
               hun 2017, Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Ginandjar
               Kar tasasmita telah menandatangani kesepakatan dengan Badan
               POM. Penandatanganan nota kesepakatan ini bertujuan untuk
               memenuhi kebutuhan bahan baku fraksionasi plasma yang ber­
               kualitas dan terpenuhi secara kuatitas dan berkelanjutan.

               Badan Perlindungan Konsumen Nasional
                   Komitmen Badan POM dalam meningkatkan kinerjanya
               dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan
               beberapa pihak diantaranya Badan Perlindungan Konsumen
               Nasional tentang Perlindungan Konsumen di Bidang Obat dan
               Makanan, tepat di ulang tahunnya yang ke­17 (28/02/2018).






 Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PMI tentang Kerja Sama dalam
 rangka Peningkatan Mutu Produk Darah, yang disaksikan oleh Wakil Presiden RI,
 Yusuf Kalla (20/11/17).


 Palang Merah Indonesia
 Darah adalah materi biologis yang hidup dan tidak dapat
 di produksi di luar tubuh manusia. Darah dapat digunakan se­
 bagai bahan baku untuk produksi produk farmasi yang sangat
 berguna dalam pengobatan. Produk darah telah dikategorikan
 oleh WHO sebagai obat essensial. Darah yang tidak berkualitas
 dapat menyebabkan risiko penularan penyakit. Ketersediaan
 darah didukung oleh adanya donor darah sukarela.
 Kebutuhan produk plasma darah secara nasional meningkat.
 Namun saat ini semua produk derivat plasma merupakan produk   Penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Perlindungan Konsumen
               Nasional tentang Perlindungan Konsumen di Bidang Obat dan Makanan
 impor dengan harga yang sangat mahal. Terkait hal ini, Badan   (28/02/2018).




 202 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 203
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218