Page 310 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 310

BADAN POM HADIR                                                                                           MEWUJUDKAN VISI MELALUI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
            keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



            lebih jauh mengancam ketahanan bangsa apabila tidak dilakukan
            langkah­langkah antisipasi.
                Untuk menyikapi tantangan­tantangan yang dihadapi ter ­
            sebut diatas maka diperlukan upaya perkuatan kapasitas dan
            kapabilitas  kelembagaan  maupun  kewenangan  Badan  POM
            terutama dalam menjalankan bidang kewaspadaan dan pe­
            negakan hukum yang membuat efek jera, melalui pelak sa­
            naan fungsi cegah tangkal, investigasi, dan penyidikan  yang
            ter struktur. Untuk mengatasi kejahatan kemanusiaan di bi­
            dang obat dan makanan perlu dilakukan solusi holistik pada
            seluruh rantai demand dan supply obat dan makanan dengan
            pendekatan preventif maupun represif. Selain memerlukan
            dukungan regulasi yang memberikan efek jera pada para pelaku
            kejahatan di bidang obat dan makanan, Badan POM juga me­
            merlukan penguatan secara struktur dan kewenangan diikuti
            dengan sarana dan prasarana serta SDM yang memadai. Dalam
            hal ini, unit organisasi yang dibutuhkan harus sedapat mungkin
            meliputi fungsi utama untuk melaksanakan kegiatan cegah
            tangkal, investigasi, dan penyidikan.                                                   manan melalui diskusi dengan petugas penyidikan di Balai Besar/
                Berdasarkan data perkara yang ditangani PPNS Badan POM                              Balai POM seluruh Indonesia terkait kasus­kasus dan potensi
            periode tahun 2016 sampai 2018 dapat dikatakan bahwa jumlah                             rawan kasus yang diidentifikasi melalui beberapa kriteria yaitu
            perkara, jenis temuan, dan nilai ekonomi temuan cenderung                               (i) terdapatnya sentra­sentra produksi dan distribusi obat dan
            mengalami peningkatan. Hal tersebut perlu menjadi perhatian                             ma kanan (ii) sosiokultur masyarakat (iii) terdapatnya wilayah
            yang serius mengingat bahwa peredaran produk obat dan ma­                               perkebunan dan/atau pertambangan  (iv)  perbatasan dengan
            kanan  tanpa  jaminan  keamanan,  manfaat,  dan  mutu,  selain                          negara lain (v) terdapatnya pelabuhan­pelabuhan rakyat, dan
            aspek pelanggaran administratif juga dapat membahayakan ke­                             (vi) wilayah­wilayah sekitar pusat hiburan malam. Selain kriteria
            sehatan masyarakat dan generasi penerus bangsa. Di samping                              tersebut,  wilayah­wilayah yang  berpotensi  untuk  terjadinya
            itu produk ilegal juga juga berdampak terhadap ekonomi ne­                              kasus obat dan makanan dapat ditetapkan juga berdasarkan
            gara dan melemahkan daya saing bangsa. Guna menanggapi                                  hasil pengawasan dan/atau pemeriksaan, hasil penyidikan, hasil
            permasalahan peredaran obat dan makanan ilegal yang semakin                             investigasi, informasi­informasi dari lintas sektor, pengujian
            marak tersebut, Badan POM menganggap perlu adanya peta po­                              sampel dan pemberian keterangan ahli kepada kepolisian, serta
            tensi atau kerawanan kasus obat dan makanan di setiap wilayah                           pemantauan terhadap media dan pemberitaan.
            Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan penindakan                                  Pada tahun 2018, Deputi Bidang Penindakan telah mela­
            terhadap pelaku kejahatan obat dan makanan lebih terencana                              kukan pemetaan kasus dan potensi rawan kasus obat dan ma­
            dengan baik dengan fokus yang lebih terarah kepada aktor utama                          kanan pada 33 wilayah provinsi melalui kegiatan pengem bangan
            di masing­masing wilayah.                                                               peta rawan kasus obat dan makanan. Pemetaan tersebut selain
                Program pemetaan kasus sudah mulai dibangun pada akhir                              untuk mengetahui wilayah­wilayah kasus dan potensi­potensi
            tahun 2017 dengan input data berdasarkan data penyidikan, ke­                           kasus yang terjadi, juga mengidentifikasi wilayah sumber, wila­
            mudian pada awal tahun 2018 Balai Besar/Balai POM di seluruh                            yah distribusi, serta modus pemasukan dan/atau produksi mau­
            Indonesia mulai mengidentifikasi kasus­kasus dan potensi rawan                          pun modus distribusi. Hasil pemetaan ini merupakan salah
            kasus di wilayahnya dan ditindaklanjuti oleh Direktorat Penga­                          satu materi pada BCC dan diharapkan dapat menggambarkan




                 300 I tiga taHUn KinERJa Badan POM                                                                            tiga taHUn KinERJa Badan POM I 301
   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315