Page 311 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 311

BADAN POM HADIR                 MEWUJUDKAN VISI MELALUI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



 lebih jauh mengancam ketahanan bangsa apabila tidak dilakukan
 langkah­langkah antisipasi.
 Untuk menyikapi tantangan­tantangan yang dihadapi ter ­
 sebut diatas maka diperlukan upaya perkuatan kapasitas dan
 kapabilitas  kelembagaan  maupun  kewenangan  Badan  POM
 terutama dalam menjalankan bidang kewaspadaan dan pe­
 negakan hukum yang membuat efek jera, melalui pelak sa­
 naan fungsi cegah tangkal, investigasi, dan penyidikan  yang
 ter struktur. Untuk mengatasi kejahatan kemanusiaan di bi­
 dang obat dan makanan perlu dilakukan solusi holistik pada
 seluruh rantai demand dan supply obat dan makanan dengan
 pendekatan preventif maupun represif. Selain memerlukan
 dukungan regulasi yang memberikan efek jera pada para pelaku
 kejahatan di bidang obat dan makanan, Badan POM juga me­
 merlukan penguatan secara struktur dan kewenangan diikuti
 dengan sarana dan prasarana serta SDM yang memadai. Dalam
 hal ini, unit organisasi yang dibutuhkan harus sedapat mungkin
 meliputi fungsi utama untuk melaksanakan kegiatan cegah
 tangkal, investigasi, dan penyidikan.  manan melalui diskusi dengan petugas penyidikan di Balai Besar/
 Berdasarkan data perkara yang ditangani PPNS Badan POM   Balai POM seluruh Indonesia terkait kasus­kasus dan potensi
 periode tahun 2016 sampai 2018 dapat dikatakan bahwa jumlah   rawan kasus yang diidentifikasi melalui beberapa kriteria yaitu
 perkara, jenis temuan, dan nilai ekonomi temuan cenderung   (i) terdapatnya sentra­sentra produksi dan distribusi obat dan
 mengalami peningkatan. Hal tersebut perlu menjadi perhatian   ma kanan (ii) sosiokultur masyarakat (iii) terdapatnya wilayah
 yang serius mengingat bahwa peredaran produk obat dan ma­  perkebunan dan/atau pertambangan  (iv)  perbatasan dengan
 kanan  tanpa  jaminan  keamanan,  manfaat,  dan  mutu,  selain   negara lain (v) terdapatnya pelabuhan­pelabuhan rakyat, dan
 aspek pelanggaran administratif juga dapat membahayakan ke­  (vi) wilayah­wilayah sekitar pusat hiburan malam. Selain kriteria
 sehatan masyarakat dan generasi penerus bangsa. Di samping   tersebut,  wilayah­wilayah yang  berpotensi  untuk  terjadinya
 itu produk ilegal juga juga berdampak terhadap ekonomi ne­  kasus obat dan makanan dapat ditetapkan juga berdasarkan
 gara dan melemahkan daya saing bangsa. Guna menanggapi   hasil pengawasan dan/atau pemeriksaan, hasil penyidikan, hasil
 permasalahan peredaran obat dan makanan ilegal yang semakin   investigasi, informasi­informasi dari lintas sektor, pengujian
 marak tersebut, Badan POM menganggap perlu adanya peta po­  sampel dan pemberian keterangan ahli kepada kepolisian, serta
 tensi atau kerawanan kasus obat dan makanan di setiap wilayah   pemantauan terhadap media dan pemberitaan.
 Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan penindakan   Pada tahun 2018, Deputi Bidang Penindakan telah mela­
 terhadap pelaku kejahatan obat dan makanan lebih terencana   kukan pemetaan kasus dan potensi rawan kasus obat dan ma­
 dengan baik dengan fokus yang lebih terarah kepada aktor utama   kanan pada 33 wilayah provinsi melalui kegiatan pengem bangan
 di masing­masing wilayah.  peta rawan kasus obat dan makanan. Pemetaan tersebut selain
 Program pemetaan kasus sudah mulai dibangun pada akhir   untuk mengetahui wilayah­wilayah kasus dan potensi­potensi
 tahun 2017 dengan input data berdasarkan data penyidikan, ke­  kasus yang terjadi, juga mengidentifikasi wilayah sumber, wila­
 mudian pada awal tahun 2018 Balai Besar/Balai POM di seluruh   yah distribusi, serta modus pemasukan dan/atau produksi mau­
 Indonesia mulai mengidentifikasi kasus­kasus dan potensi rawan   pun modus distribusi. Hasil pemetaan ini merupakan salah
 kasus di wilayahnya dan ditindaklanjuti oleh Direktorat Penga­  satu materi pada BCC dan diharapkan dapat menggambarkan




 300 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 301
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316