Page 22 - Badan POM Inisiasi Pertemuan Virtual Antar Negara Anggota OKI Bahas Obat Dan Vaksin COVID-19_Neat
P. 22
Judul : BPOM : Perlu Kerja Sama Multirateral Hadapi Pandemi Covid-19
Nama Media : bisnis.com
Tanggal : 9 Desember 2020
Halaman/URL :
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201209/257/1328785/bpom-
perlu-kerja-sama-multilateral-hadapi-pandemi-covid-19
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) menyatakan negara
berkembang masih berisiko tertinggal
terkait pengadaan vaksin, pengobatan
terapeutik, maupun teknologi kesehatan
dalam melawan Covid-19.
Kepala BPOM Penny K. Lukito
mengatakan banyak negara anggota
Organisation of Islamic Cooperation
(OIC) masih kesulitan menangani Covid-19. Dalam konteks ini, negara-negara OIC
harus memprioritaskan membangun infrastruktur kesehatan yang kuat dan tangguh.
"Tidak ada yang bisa memprediksi akhir dari pandemi ini. Kita tidak punya pilihan
lain selain bekerja sama unutk menahan penyebaran virus dan menemukan obat
terbaiik," ucapnya dalam membuka workshop virtual Enhancing Collaboration in
Research, Manufacturing, Management of Medicine's and Vaccinve's in the OIC
Member State, Rabu (9/12/2020).
Penny menilai setidaknya ada dua dokumen yang dapat menjadi panduan negara
anggota OIC, yakni Deklarasi Jakarta dan Rencana Kerja Jakarta. Kedua dokumen
tersebut diterbikan pada 2018 dapat memberikan strategi dan aksi yang sesuai pada
masa pandemi Covid-19.
Namun demikian, seluruh BPOM di masing-masing negara anggota OIC perlu
menunjukkan komitmen, solidaritas, dan kolaborasi yang kuat.
Kedua, perlu adanya rasa solidaritas, kemanusiaan, dan kerja sama yang kuat untuk
mempromosikan vaksin di seluruh negara anggota OIC. Penny menilai perlu adanya
kerja sama multirateral untuk memastikan pada akhirnya seluruh negara anggota
OIC memiliki vaksin Covid-19.
Ketiga, perlu adanya langkah luar biasa. Penny menjelaskan pemangku kepentingan
perlu memberikan pengalaman yang relevan agar BPOM di setiap negara memiliki
fleksibilitas dalam mengimplementasikan peraturan.
"BPOM di masing-masing negara anggota OIC dan mitranya akan mendapatkan
kesempatan untuk membuat strategi dan rekomendasi yang realistis untuk
memimpin kemitraan untuk melawan Covid-19," ucapnya.