Page 18 - Badan POM Inisiasi Pertemuan Virtual Antar Negara Anggota OKI Bahas Obat Dan Vaksin COVID-19_Neat
P. 18
Judul : BPOM gandeng anggota OKI bahas solusi tanggulangi COVID-19
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 9 Desember 2020
Halaman/URL : https://www.antaranews.com/berita/1886384/bpom-gandeng-
anggota-oki-bahas-solusi-tanggulangi-covid-19
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
menggandeng negara-negara anggota
Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk
membahas solusi dari sisi farmasi untuk
menanggulangi wabah COVID-19.
"Salah satu upaya Badan POM untuk
mengupayakan ketersediaan obat dan
vaksin di tengah situasi pandemi COVID-19
ini adalah dengan memprakarsai workshop
virtual dengan tema 'Enhancing Collaboration in Research, Manufacturing,
Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States'," kata Kepala
BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers daringnya, Rabu.
Ia mengatakan COVID-19 berdampak terhadap aspek kesehatan dan aspek
kehidupan lainnya. Hal ini menjadi tantangan baru bagi seluruh negara, tak
terkecuali negara-negara anggota OKI. Ketersediaan dan keterjangkauan obat dan
vaksin menjadi solusi penting untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
Menurut dia, BPOM dari masing-masing negara memiliki andil yang besar dalam
mengawal dan mewujudkan ketersediaan obat dan vaksin COVID-19. Oleh karena
itu, aksi kolektif BPOM bersama produsen obat dan vaksin di negara anggota
Organisasi Kerja sama Islam merupakan kunci untuk sediaan farmasi yang merata
di negara OKI.
Adapun pelaksanaan lokakarya BPOM bersama Otoritas Pangan dan Obat anggota
OKI digelar secara virtual pada 9-10 Desember. "Workshop ini merupakan platform
berharga untuk berbagi inisiatif antarnegara anggota OKI terkait penanganan
pandemi COVID-19 serta mendorong kolaborasi dengan fokus pada penyediaan
aksesibilitas dan keterjangkauan obat dan vaksin COVID-19 di negara anggota OKI,"
katanya.
Penny mengajak setiap pihak bekerja sama dalam menghadapi pandemi ini. "Belum
ada yang bisa memprediksi akhir pandemi COVID-19. Dengan demikian, kita tidak
memiliki pilihan selain bekerja sama dalam menghentikan penyebaran virus dan
menemukan obat yang paling efektif."