Page 29 - Mapom II_2020
P. 29
Kiri: Webinar “Bincang-Bincang 23 Juni 2020. Hari pertama diisi menjamin keamanan produknya pengendalian dalam organisasi
Seputar UMKM Kosmetik, dengan paparan dari beberapa dan berkewajiban untuk mengawasi di rantai suplai pangan. HACCP
Menjemput Peluang pada Masa narasumber antara lain Deputi produknya agar secara konsisten diperlukan untuk membantu
Pandemi”
Bidang Pengawasan Pangan Olahan memenuhi ketentuan,” tegas Reri pengendalian keamanan pangan
Badan POM Reri Indriani, Direktur Indriani. dan hygiene,” jelas Titik Sri Sudarti.
Pengawasan Pangan Risiko Tinggi
19 Mei lalu yang diikuti oleh 350 dan Teknologi Baru Badan POM, Di hari ke-dua bimtek, materi
peserta yang terdiri dari pelaku perwakilan dari Institut Pertanian difokuskan pada pengenalan
usaha UMKM Kosmetik, akademisi, Bogor (IPB) Dr. Eko Hari Purnomo., Hazard Analysis and Critical Control Bangkitkan UMKM di
asosiasi di bidang kosmetik, dan MSc, serta perwakilan pelaku Points (HACCP) dan pengembangan Daerah untuk Indonesia
Kementerian/Lembaga terkait. prosedur serta catatan monitoring Maju
usaha Titiek Sudarti. Reri Indriani kecukupan panas dengan
Kegiatan yang dibuka oleh menyebutkan bahwa UMKM narasumber Titik Sri Sudarti dari Tidak hanya di Pusat, Balai Besar/
Kementerian Perindustrian, dan Kosmetik (08/05). Pertemuan Deputi Bidang Pengawasan Obat yang memproduksi pangan steril PT SGS Indonesia dan Dosen Ilmu Balai POM serta Kantor Badan
Kementerian Desa, Pembangunan yang diikuti oleh asosiasi pelaku Tradisional, Suplemen Kesehatan komersial atau pangan olahan Pangan Institut Pertanian Bogor, POM di Kabupaten/Kota di seluruh
Daerah Tertinggal, dan usaha kosmetik (PERKOSMI, PPAK dan Kosmetik ini mambahas tiga dengan umur simpan produk lama Dr. Eko Hari Purnomo. “Umumnya Indonesia juga turut mendukung
Transmigrasi, dan Badan Ekonomi Indonesia, GP KOSKEMINDO topik yaitu Implementasi Skema dan memiliki nilai mutu dan gizi pangan yang telah disterilisasi upaya Pemerintah dalam
Kreatif. Program ini menjadi sarana dan APK2I), baik pengurus pusat Program Bantuan Pemerintah bagi baik, serta aman untuk dikonsumsi komersil dapat mencapai masa meningkatkan daya saing UMKM,
pengembangan, pembinaan, maupun pengurus di daerah antara UMKM Hadapi Dampak COVID-19, dapat menjadi salah satu penunjang simpan dua tahun. Ini relevan terutama di era pademi COVID-19
pendampingan, dan fasilitasi bagi lain Provinsi Banten, Sumatera Implementasi Kemudahan dan ketahanan pangan masyarakat dengan keadaan sekarang. Dalam ini.
UMKM obat tradisional, kosmetik, Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Percepatan Pelayanan Publik Indonesia. Keberadaan produk masa pandemi yang menuntut kita Balai Besar POM di Padang
dan pangan agar mampu bersaing Jawa Timur, dan Bali ini bertujuan Kosmetik di Badan POM, dan pangan steril komersial ini dapat untuk tidak sering-sering berada melakukan kegiatan Workshop
di pasar domestik dan global. untuk mengetahui permasalahan Kiat UMKM kosmetik bertahan meningkatkan daya saing UMKM. di keramaian, maka pangan steril Fasilitasi Peningkatan Mutu
Selain itu, Badan POM juga bekerja yang dihadapi oleh UMKM kosmetik dan mengambil peluang di masa Oleh karena itu, Badan POM komersial adalah pilihan yang Produk Pangan Olahan bekerja
sama dengan e-commerce untuk selama masa pandemi COVID-19. pandemi. Materi disampaikan melakukan pengawalan secara tepat,” ungkap Eko Hari Purnomo sama dengan Dinas Peternakan
membantu pemasaran produk Ternyata permasalahan utama yang oleh Kementerian Koperasi dan intensif terhadap pemenuhan dalam paparannya. dan Kesehatan Hewan Provinsi
UMKM. UKM, Otoritas Jasa Keuangan, persyaratan keamanan pangan
dihadapi oleh UMKM kosmetik Badan POM, praktisi ekonomi dan yang diproses melalui sterilisasi Salah satu hal yang berperan Sumatera Barat (11/05). Workshop
Kepala Badan POM juga mengajak selama pandemi COVID-19 adalah perwakilan pelaku usaha kosmetik komersial. Hal ini dilakukan penting dalam keamanan pangan bertujuan agar proses pengurusan
masyarakat Indonesia untuk dari sisi supply dan demand. Dari yang dinilai mampu bertahan di untuk mengendalikan risiko adalah hygiene. HACCP adalah izin edar dapat berjalan lancar
memilih, menggunakan, dan sisi supply, permasalahan yang tengah masa pandemi COVID-19. terbentuknya toksin botulin akibat salah satu tools yang digunakan dan produk susu pasteurisasi
mencintai produk dalam negeri. dihadapi meliputi kesulitan germinasi spora bakteri Clostridium untuk menjaga keamanan yang diproduksi Kelompok UMKM
“Kualitas produk dalam negeri tidak dalam mendapatkan bahan baku, Untuk menunjang botulinum pada produk yang tidak proses pengolahan pangan. setempat dapat memenuhi
kalah dengan buatan luar negeri. kemasan, dan permodalan. Dari sisi ketahanan pangan selama mendapatkan panas yang cukup Dalam paparannya Titik Sudarti standar layak konsumsi serta dapat
Sudah seharusnya kita bangga demand, UMKM banyak mengalami pandemi COVID-19, Badan pada proses sterilisasi, dimana menjelaskan bahwa HACCP meningkatkan daya saing. HM-Rizky
dengan produk buatan Indonesia. penurunan omset penjualan POM kawal UMKM Pangan toksin ini bersifat neurotoksik sangat penting untuk menjaga
Mari kita cintai produk Indonesia.” kosmetik dan maraknya peredaran dan dapat membahayakan keamanan proses pengolahan
ajak Kepala Badan POM. kosmetik ilegal terutama produk Tidak hanya kosmetik, sektor jiwa konsumen. “Pelaku usaha pangan. “Tujuan HACCP adalah
health care. pangan juga turut terdampak pangan merupakan pemeran dan untuk melakukan identifikasi
pandemi COVID-19, terutama pada penanggung jawab utama dalam bahaya dan menetapkan tindakan
Terkait permasalahan tersebut,
Peluang UMKM Kosmetik di Badan POM melakukan berbagai ketersediaan pangan di masyarakat.
“Pada kondisi pandemi COVID-19
Masa Pandemi upaya di antaranya meningkatkan sekarang ini, tren produk pangan
intensifikasi pengawasan secara
Dampak ekonomi yang disebabkan online dan sosialisasi manfaat steril komersial yang dikembangkan
oleh COVID-19 ini juga dirasakan kosmetik health care yang banyak oleh UMKM memiliki nilai lebih
oleh industri kosmetik, terutama digunakan selama pandemi dalam hal penyimpanan karena
UMKM, karena menurunnya COVID-19 kepada masyarakat. dapat disimpan pada suhu ruang
permintaan masyarakat. Oleh Badan POM meminta agar UMKM tanpa memerlukan perlakuan
karena itu, selaras dengan misi kosmetik dapat tetap memproduksi khusus sehingga kerusakan selama
Badan POM untuk meningkatkan health care yang sangat dibutuhkan penyimpanan dapat diminimalkan.”
daya saing produk nasional, Badan masyarakat saat ini. Agar pelaku Demikian disampaikan Deputi
POM melakukan pertemuan usaha UMKM kosmetik memahami Bidang Pengawasan Pangan pada
pembahasan “Mitigasi Dampak dan memanfaatkan peluang ini, acara Bimbingan Teknis (bimtek)
Pandemi COVID-19 terhadap Badan POM menyelenggarakan untuk UMKM Pangan, Senin
Industri UMKM Kosmetik” melalui webinar “Bincang-Bincang Seputar (22/06). Kiri: Balai Besar POM di Padang
melakukan kegiatan Workshop
video conference yang dipimpin oleh UMKM Kosmetik, Menjemput Bimtek diselenggarakan secara Fasilitasi Peningkatan Mutu
Deputi Bidang Pengawasan Obat Peluang pada Masa Pandemi” pada virtual selama dua hari, yaitu 22- Produk Pangan Olahan.
Tradisional, Suplemen Kesehatan
26 Majalah Pengawasan Obat dan Makanan Edisi II April - Juni 2020 27