Page 28 - E - Kliping BPOM Supervisi Minyak Makan Merah
P. 28
distribusi dan biaya logistik menjadi lebih murah; memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik
sehingga dapat menjadi solusi untuk pemenuhan zat gizi bagi masyarakat Indonesia.
"Serta yang tak kalah penting adalah dapat dikembangkan pada skala Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) atau Koperasi, sehingga berpotensi meningkatkan nilai tambah dan
peningkatan kesejahteraan pekebun," kata Mahmudi, Direktur Produksi dan Pengembangan
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang juga hadir dalam kunjungan Kepala
BPOM.
Proses produksi yang relatif sederhana tetapi tidak mengurangi standar mutu dan keamanan
pangan, memungkinkan inovasi ini diimplementasikan oleh petani sawit rakyat maupun skala
koperasi dan UMKM. Bahan baku minyak sawit (CPO) yang melimpah di Indonesia dan berasal
dari benih unggul kelapa sawit (varietas PPKS) menjamin ketersediaan produksi serta nilai
nutrisi alami minyak kelapa sawit tetap terjaga tanpa adanya tambahan zat atau bahan aditif lain.
Hasil inovasi Minyak Makan Merah yang diketuai Dr. Frida R. Panjaitan ini memiliki
kandungan fitonutrien, seperti karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol
(sebagai vitamin E), dan squalene.