Page 17 - Dukungan Hasil Riset Untuk Percepatan Perizinan
P. 17
Judul : Apresiasi BPOM, Pelaku Industri Farmasi: Cepat Mendapat Izin
Edar
Nama Media : jitunews.com
Tanggal : 12 Desember 2019
Halaman/URL: https://www.jitunews.com/read/112090/apresiasi-bpom-pelaku-
industri-farmasi-cepat-mendapat-izin-edar
Tipe Media : Online
JAKARTA, JITUNEWS.COM
Pelaku industri farmasi
mengapresiasi kinerja Badan
Pengawasan Obat dan Makanan
(Badan POM) dalam hal percepatan
izin edar obat. Executive Director
Dexa Medica, Raymond R Tjandra
mengatakan, izin edar obat kini lebih
cepat dan transparan.
"Saya rasa kalau dibilang Badan
POM memperlambat izin edar dan
lain-lain itu sebenarnya tidak ada. Apalagi di Kedeputian I. Karena kami lakukan
sendiri di Kedeputian I maupun II OT kita sudah cepat mendapat izin edar ini," kata
Raymond di sela-sela acara Dialog Nasional Sinergitas dalam Hilirisasi Riset Obat,
Obat Tradisional, dan Pangan untuk Percepatan Perijinan di Hotel Holiday Inn,
Jakarta, Selasa, (10/12).
Raymond menambahkan, selain proses evaluasi produk yang berkualitas, izin edar
obat kini lebih cepat jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
"Bahkan seakan-akan, kadang-kadang, kita itu mendapat izin edar lebih cepat dari
negara-negara tetangga di sekitar Indonesia," ujar Raymond.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), Penny Kusumastuti
Lukito mengatakan, Badan POM selaku otoritas pengawasan obat dan makanan,
terus mendorong proses evaluasi produk dengan standar internasional, deregulasi,
dan penyederahanaan proses pelayanan, termasuk percepatan perizinan.
"Otoritas obat seperti Badan POM melakukan evaluasi dengan benar, sesuai dengan
standar-standar yang berlaku internasional. Karena produk kita bukan hanya untuk
produk dalam negeri tetapi juga untuk ekspor. Dan harus ada kepercayaan dari
negara lain terhadap insitusi otoritas obatnya seperti Badan POM," kata Penny.
Badan POM kini juga tengah serius mendorong hilirisasi riset obat, obat tradisional,
dan pangan. Tujuannya agar produk-produk indonesia dapat berdaya saing di level
global dan memiliki kualitas ekspor sesuai standar internasional.
Hilirisasi dimungkinkan jika ada sinergisitas dan kesatuan peran sejumlah lembaga,
baik pemerintah, Perguruan Tinggi, maupun industri.