Page 21 - Dukungan Hasil Riset Untuk Percepatan Perizinan
P. 21

Judul          : BPOM Percepat Kemandirian Industri Obat

               Nama Media : krjogja.com

               Tanggal        : 12 Desember 2019

               Halaman/URL:
               https://krjogja.com/web/news/read/116824/BPOM_Percepat_Kemandirian_Industri_
               Obat

               Tipe Media  : Online

                                                                  JAKARTA,  KRJOGJA.com  -  Badan
                                                                  pengawasan  obat  dan  makanan
                                                                  (BPOM)        terus      mempercepat
                                                                  kemandirian  perijinan  industri  obat
                                                                  karena     diatur    dalam     Instruksi
                                                                  Presiden Nomor 6 Tahun 2016.

                                                                  "Kemandirian         industri      obat
                                                                  dimaksudkan       untuk    mengurangi
                                                                  ketergantungan  kita  kepada  impor
                                                                  bahan  baku  obat.  Selain  itu    juga
                                                                  berupaya  meningkatkan  daya  saing
                                                                  industri  obat,  obat  tradisional  dan
                                                                  pangan  buatan  dalam  negeri,"  kata
               Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito di Jakarta, Kamis (13/12
               2019)  usai  Dialog  Nasional  dengan  mengangkat  tema  'Sinergitas  Dalam  Hilirisasi
               Riset Obat, Obat Tradisional dan Pangan Untuk Percepatan Perizinan'.
               Menurut Penny sebagai otoritas obat dan makanan di Indonesia, BPOM melakukan
               pengawalan sepanjang siklus mata rantai produk. Bahkan, BPOM merupakan satu
               kesatuan mencakup pre-market dan post-market dari suatu produk.

               Penny mengatakan di antara pelaksanaan Inpres 6/2016 itu, BPOM ikut mendorong
               agar hasil riset seperti di universitas universitas dapat menjadi produk terapan yang
               bermanfaat. "Agar hasil penelitian tidak hanya di literatur saja tapi menjadi produk
               yang bermanfaat,” katanya.

               Ia  mengatakan  hasil  riset  yang  menjadi  produk  terapan  tentu  sangat  diharapkan.
               Misalnya, riset di dunia farmasi jika mampu menelurkan produk tentu dapat menekan
               harga obat.

               “Lewat ‘clinical trial’ bisa menghasilkan obat substitusi terhadap obat kimia impor yang
               lebih  mahal,  karena  bahan  baku  lebih  mahal.  Ketergantungan  masih  tinggi.
               Bagaimana mendapatkan riset menjadi obat fitofarmaka sebagai pengganti,” katanya.
               Dalam kesempatan itu, Penny menyampaikan kebanggaan adanya produk riset yang
               sudah berhasil mendapatkan izin edar, yaitu stemcell atau sel punca produksi Pusat
               Pengembangan  Penelitian  Stem  Cell  Universitas  Airlangga  Surabaya  bersama  PT
               Phapros.
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26