Page 37 - Dukungan Hasil Riset Untuk Percepatan Perizinan
P. 37
Judul : Sinergitas Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan
Untuk Percepatan Perizinan
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 13 Desember 2019
Halaman/URL: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2019/12/13/sinergitas-
hilirisasi-riset-obat-obat-tradisional-dan-pangan-untuk-percepatan-perizinan
Tipe Media : Online
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Para peneliti di perguruan tinggi dan
institusi penelitian lainnya telah
banyak melakukan riset dan
pengembangan di Bidang Obat dan
Makanan.
Riset dan pengembangan tersebut
diharapkan menghasilkan produk-
produk inovasi dalam negeri untuk
menekan ketergantungan kepada produk impor.
Saat ini pemerintah mendorong agar produk riset tidak hanya berakhir di publikasi
jurnal ilmiah, namun juga dapat dikomersialisasi agar dapat dimanfaatkan lebih luas
atau memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.
Badan POM telah melakukan langkah dan upaya dalam bentuk dukungan terhadap
hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan Obat dan Makanan, antara lain dengan
dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan
Produk Fitofarmaka serta Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan
Produk Biologi, yang ditetapkan dengan SK Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan tanggal 13 September 2019 Satgas tersebut melibatkan
seluruh Kementerian /Lembaga (K/L) terkait, akademisi, institusi penelitian, serta
pelaku usaha.
Pada hari ini Selasa (10/12) Badan POM menyelenggarakan Dialog Nasional dengan
mengangkat tema Sinergitas Dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan
Pangan Untuk Percepatan Perizinan.
Kegiatan dihadiri para peneliti dari akademisi dan institusi penelitian, serta pelaku
usaha.
“Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari implementasi Satgas, untuk
menyampaikan kepada masyarakat tentang progres langkah dan upaya Badan POM
dalam pendampingan kepada peneliti dan pelaku usaha,” ungkap Kepala Badan POM
RI, Penny K Lukito dalam keterangannya, Jumat (13/12/2019).
Dikatakannya, pendampingan tersebut bertujuan untuk mengawal agar produk inovasi
riset yang siap dihilirisasi memenuhi persyaratan untuk memperoleh izin edar.