Page 12 - Badan POM Terbitkan PPUK Vaksin COVID-19 GX-19N
P. 12
Judul : Lawan Varian Baru, Vaksin GX-19N Mulai Diuji di RI
Nama Media : Detik.com
Tanggal : 9 Juli 2021
Halaman/URL:https://finance.detik.com/industri/d-5637304/lawan-varian-baru-
vaksin-gx-19n-mulai-diuji-di-ri
Tipe Media : Online
Jakarta - Vaksin COVID-19 GX-19N
resmi mendapat izin pelaksanaan uji
klinik fase IIb dan III dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin itu merupakan hasil produksi PT
Kalbe Farma Tbk dengan perusahaan
obat asal Korea Selatan Genexine Inc.
Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk
Irawati Setiady mengatakan dengan
begini vaksin COVID-19 GX-19N berpeluang untuk menambah jumlah vaksin COVID-
19 dan bisa digunakan masyarakat Indonesia.
"Di tengah-tengah memuncaknya gelombang kedua COVID-19 ini, saya senang ada
secercah harapan dengan adanya satu lagi vaksin yang berpotensi untuk kita gunakan
mengatasi pandemi ini. Terima kasih kami ucapkan kepada BPOM dan komite etik
yang telah memberikan izin pelaksanaan uji klinis ini," katanya dalam konferensi pers
virtual, Jumat (9/7/2021).
Irawati menjelaskan nantinya untuk tahap awal Genexine akan mensuplai 10 juta
dosis vaksin GX-19N dalam bentuk jadi dan Kalbe Farma akan melakukan transfer
teknologi untuk bisa produksi lokal ke depannya.
"Semoga Kalbe bisa berkontribusi melalui kerja sama dalam riset dan produksi vaksin
COVID-19 ini dan memberikan harapan untuk Indonesia dan kita semua untuk bisa
keluar dari pandemi ini," tuturnya.
Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin COVID-19 GX-19N, Iris Rengganis mengatakan
uji klinik fase I telah dilakukan di Korsel dengan hasil yang cukup baik. Untuk fase IIb
dan III, penelitian dilakukan di Indonesia dengan melibatkan 1.000 subjek yang
berlokasi di Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.
"Penelitian fase IIb/3 dilakukan acak, tersamar ganda, berpembanding plasebo untuk
menilai efikasi, keamanan dan imunogenisitas vaksin COVID-19 GX-19N," jelasnya.
Vaksin COVID-19 GX-19N diharapkan efektif melawan varian baru COVID-19.
"Karena vaksin GX-19 N ini tidak hanya menginduksi respons sel T terhadap protein
spike, tetapi juga menginduksi respons sel T spesifik protein Nukleokapsid, yang lebih
sedikit mengalami mutasi dari waktu ke waktu," bebernya.

