Page 21 - The 13th Session Codex Committee on Contaminants in Foods (CCCF)
P. 21
https://menitpertama.id/30/2019/04/standard-ikan- utama. Jadi selama tiga-empat hari ke depan
kelapa-sawit-dan-cokelat-dibahas-60-negara-di- sangat penting untuk bernegosiasi,” katanya.
yogyakarta/
Cokelat Dibahas 60 Negara di Sidang CCCF ke-13 merupakan kali kedua Badan
POM menjadi co-host penyelenggaraan sidang
Yogyakarta
Codex. Sebelumnya pada 2014, Badan POM
Sleman, Gatra.com – Beberapa komoditas sukses menjadi co-host Sidang Codex
Indonesia seperti ikan, kelapa sawit, hingga Committee on Nutrition and Foods for Special
cokelat menjadi isu yang akan dibahas dalam Dietary Uses (CCNFDSU) ke-36 di Bali.
pertemuan tahunan “The 13th Session Codex
Committee on Contaminants in Foods (CCCF)” Kepala Badan POM, Penny K. Lukito
di Yogyakarta selama 3-4 hari mendatang. mengatakan, beberapa produk ekspor
Indonesia pernah mendapat penolakan dari
Forum ini membahas standard keamanan negara tujuan ekspor. Hal ini terjadi karena
pangan dan upaya pencegahan kontaminasi adanya perbedaan batas kandungan senyawa
senyawa berbahaya, baik produk mentah, tersebut. “Tentu menjadi tugas kita bersama
produk antara, maupun produk olahan yang agar forum ini menjadi sukses,” katanya.
akan dikonsumsi.
Selain aspek kesehatan masyarakat, forum ini
Pertemuan CCCF ke-13 yang dihadiri oleh lebih juga penting bagi perdagangan internasional
kurang 250 orang peserta dari sekitar 60 negara semua negara termasuk Indonesia.
anggota Codex ini untuk memastikan
perlindungan kesehatan konsumen, yang “Negara kita juga eksportir. Banyak sekali
berhubungan dengan keamanan pangan. produk pangan yang besar. Di sini kami (Badan
Pembahasan juga mengenai perdagangan POM) juga akan mengawal berbagai regulasi
internasional bidang pangan bisa berjalan terkait aspek keamanan, mutu, manfaat, dan
secara adil. khasiat,” ucapnya.
“Pertemuan kali ini akan membahas secara CAC merupakan organisasi internasional di
khusus mengenai kontaminan. Batas bidang standardisasi pangan yang dibentuk
maksimum kontaminan yang diperbolehkan Food and Agriculture Organization (FAO) dan
berapa sehingga bisa melindungi kesehatan World Health Organization (WHO) pada 1963
populasi dan juga tidak menghambat dengan 189 negara anggota.
perdagangan internasional,” kata Purwiyatno
Hariyadi, Vice-Chair Codex Alimentarius Indonesia telah bergabung menjadi anggota
Commission (CAC), di sela pembukaan forum CAC sejak 1971 dan berperan aktif dalam
itu di Hotel Royal Ambarukmo, di Kabupaten pembahasan rancangan standard internasional
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin yang diterbitkan oleh Codex. CAC menetapkan
(29/4). standard keamanan pangan melalui ketentuan
higienis, bahan tambahan pangan, residu
Menurutnya, standard yang berhubungan pestisida, dan obat hewan. Selain itu
dengan ikan, kelapa sawit, dan cokelat menentukan standard cemaran, pelabelan,
merupakan isu yang penting dibahas dalam metode analisis dan pengambilan sampel, serta
forum ini. Hasil pembahasan diharapkan tidak
bersifat negatif bagi posisi Indonesia. “Itu misi
19