Page 296 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 296

Judul          : Picu Kangker, Obat Lambung Ranitidin Ditarik dari Peredaran

               Nama Media : beritalima.com

               Tanggal        : 15 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://beritalima.com/picu-kangker-obat-lambung-ranitidin-ditarik-
               dari-peredara

               Tipe Media  : Online

                                                                     BONDOWOSO,  beritalima.com  –
                                                                   Dinas Kesehatan Bondowoso secara
                                                                   bertahap  akan  mulai  melakukan
                                                                   penarikan  terhadap  obat  yang
                                                                   disebut  mengandung  cemaran  N-
                                                                   Nitrosodimethylamine (NDMA) itu.

                                                                   Penarikan  obat  lambung  tersebut
                                                                   berdasarkan  surat  edaran  Badan
                                                                   Pengawas  Obat  dan  Makanan
               (BPOM) untuk menarik obat yang mengandung ranitidin.

               Mengutip situs resmi BPOM, ranitidin adalah obat yang digunakan untuk pengobatan
               gejala penyakit tukak lambung dan tukak usus.

               Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, M. Imron, kepada awak media
               Senin (14/10), menuturkan bahwa berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan
               Makanan  Amerika  Serikat  (FDA),  ternyata  ranitidin  mengandung  bahan  yang
               berpotensi terjadinya kanker.
               “Padahal ranitidin sudah dipakai lama. BPOM sendiri sudah merekomendasikan dan
               membuat surat edaran, demi keamanan sebaiknya ditarik dulu,” terangnya.

               Adapun  penarikannya  sendiri,  kata  Imron,  di  Bondowoso  akan  dilakukan  secara
               berjenjang.  Mulai  dari  Puskesmas,  yang  kemudian  nanti  akan  ditindaklanjuti  ke
               fasilitas kesehatan yang lain, hingga Puskesmas.

               “Agar tidak diedarkan, agar tidak dijual. Maka kita lakukan pengamanan dulu. Sudah
               banyak yang disebar, dan dalam bentuk tablet, suntikan dan macam-macam,” urainya
               usai mengikuti Rapat Paripurna.

               Imron  menegaskan  manakala  terdapat  masyarakat  yang  terlanjur  mengkonsumsi,
               dinilainya tak masalah selama ada pantauan dosis dari dokter.

               “Kalau  ada  yang  menggunakan,  dikonsultasikan  dengan  dokter  yang  merawat,”
               pungkasnya.
   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301