Page 48 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 48
Judul : Obat Ranitidin Ditarik BPOM Berpotensi Picu Kanker. Begini
Penjelasan Dokter
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://bangka.tribunnews.com/2019/10/11/obat-ranitidin-ditarik-
bpom-picu-kanker-begini-penjelasan-dokter
Tipe Media : Online
BANGKAPOS.COM, BANGKA --
Badan Pangan, Obat, dan Makanan
(BPOM) menarik ranitidin (obat
lambung) karena berpotensi memicu
kanker.
Dokter umum Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Depati Hamzah, dr
Hasri Nopianto mengatakan ada
informasi terbaru dr US Food and
Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA) tanggal 13
September 2019 peringatan tentang adanya temuan cemaran NNitrosodimethylamine
(NDMA) dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan
aktif ranitidin.
"NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami. Studi
global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah
96 ng/hari (acceptable daily intake), bersifat karsinogenik jika dikonsumsi di atas
ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dijadikan
dasar oleh Badan POM dalam mengawal keamanan obat yang beredar di Indonesia.
Dalam rangka kehati-hatian, Badan POM telah menerbitkan Informasi Awal untuk
Tenaga Profesional Kesehatan pada tanggal 17 September 2019 terkait Keamanan
Produk Ranitidin yang terkontaminasi NDMA," ungkap dr Hasri kepada
bangkapos.com. Jumat,(11/10/2019).
Selain itu, dr Hasri menjelaskan yang berpotensi menyebabkan kanker disebut
karsinogenik, bisa dari asap tembakau, pola makan (makanan/minuman kaleng
daging merah yg di bakar), dan radiasi (sinar UV).
"Obat alternatif untuk sakit maag ada golongan obat lain seperti antasida, proton pump
inhibitor (omperazole), sukralfat, H2 bloker lain seperti cimetidine," ungkap dr Hasri.
dr Hasri menyarankan untuk penderita maag (asam lambung) agar menjaga pola
makan seperti makan tepat waktu atau jangan terlambat makan.
Kurangi konsumsi makanan pedas,atau asam, jangan minum obat penghilang nyeri
yang bebas dijual di toko sembarangan, konsumsi obat lambung sesuai yang
diresepkan dokter dan bila ada keluhan segera konsultasikan ke dokter.