Page 22 - 101219_Berantas Peredaran Obat dan Makanan Ilegal, Badan POM Gerebek Gudang Pengiriman Barang
P. 22
Judul : 4 Fakta Penggerebekan Gudang yang Menyimpan Obat,
Kosmetik dan Makanan Ilegal
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 11 Desember 2019
Halaman/URL: https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/11/09210961/4-fakta-
penggerebekan-gudang-yang-menyimpan-obat-kosmetik-dan-makanan
Tipe Media : Online
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan
Pengawas Obat dan Makanan
menggerebek sebuah gudang Jalan
Agung Karya No. VI, Sungai Bambu,
Tanjung Priok, Jakarta Utara pada
Senin (9/12/2019). Hasilnya, ratusan
ribu obat-obatan tradisional,
kosmetik, hingga makanan yang tak
mendapatkan surat izin edar
ditemukan. Kepala BPOM Penny K
Lukito mengatakan penggerebekan
ini adalah suatu pengungkapan yang
besar oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) mereka. "Jadi ini temuan yang
penting ya, karena memang selama ini sudah ditengarai suatu tantangan obat dan
makanan untuk Badan POM yaitu peredaran secara online," kata Penny di lokasi,
Selasa (10/12/2019).
"Jadi ini temuan yang penting ya, karena memang selama ini sudah ditengarai suatu
tantangan obat dan makanan untuk Badan POM yaitu peredaran secara online," kata
Penny di lokasi, Selasa (10/12/2019).
Berikut beberapa fakta terkait penggerebekan yang dilakukan oleh BPOM tersebut. 1.
Nilai barang-barang ilegal capai Rp 53 miliar Setelah penggerebekan itu, Penny
mengungkap nilai dari ratusan ribu barang ilegal tersebut mencapai puluhan miliar
rupiah. "Total jumlahnya hampir Rp 53 miliar dari produk tersebut," kata Penny Jika
dirinci, ada 59 jenis barang ilegal yang disimpan dalam gudang tersebut. Baca juga:
Obat, Kosmetik, dan Makanan Ilegal yang Disita BPOM di Tanjung Priok Senilai Rp
53 Miliar Nilai masing-masing barang bukti yang mereka amankan yaitu 43.071
kosmetik ilegal seharga Rp 17,17 miliar.
Sementara untuk obat tradisional ilegal, BPOM mengamankan 58.355 obat senilai Rp
27,98 miliar. Kemudian, ada 14.533 makanan olahan ilegal dengan nilai Rp 7,21
miliar. 2. Terdiri dari barang impor dan produksi dalam negeri Adapun 59 jenis barang
bukti tersebut jika dilihat dari kemasannya merupakan barang-barang yang diimpor
dari berbagai belahan dunia. Ada yang dari Spanyol, Rusia, hingga China. Namun
berdasarkan pengakuan dari saksi yang diperiksa, ada produk-produk ilegal berlabel
luar negeri namun justru di produksi di Indonesia.