Page 64 - Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia
P. 64
dengan dosis 75 mg per oral setiap 12 jam. Hasil
evaluasi menunjukkan 58% pasien tetap dirawat
di RS, 31% sembuh, dan 11% meninggal.
- Sejumlah uji klinik fase 3 sedang dilakukan
terkait penggunaan oseltamivir pada pasien
COVID-19, dosis yang sedang diteliti bervariasi
yaitu:
300 mg per oral 1 x sehari, 75 mg per oral 1 x
sehari atau 2 x sehari selama 14 hari, dan 4-6
mg/kg bb per oral 1 x sehari.
- Berdasarkan Tata Laksana Pasien COVID-19
PDPI gejala ringan, sedang, dan berat: 2 x 75
40
mg (untuk 5 hari).
- Berbeda dengan virus influensa, virus COVID-19
tidak memerlukan neuraminidase untuk
melepaskan diri dari sel inang. Setelah
bereplikasi di dalam sel inang, virus COVID-19
membutuhkan bantuan protein E virus dan
proses eksositosis untuk melepaskan diri. 74,75
- Oleh karena COVID-19 tidak memiliki enzim
neuraminidase, maka oseltamivir tidak efektif
untuk virus COVID-19. Tetapi oseltamivir dapat
diberikan pada awal muculnya gejala COVID-19
yang mirip dengan gejala influensa. Jika
oseltamivir tidak efektif, berarti infeksi COVID-
19, maka oseltamivir harus segera diganti
dengan obat untuk COVID-19 .
24
e) Peringatan :
71
- Belum ada bukti manfaat dan keamanan
oseltamivir untuk:
55