Page 80 - Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia
P. 80

bersifat   sementara     dan    reversibel    pada
                       penghentian pengobatan.
                   -   Kasus  makulopati  dan  degenerasi  makular
                       mungkin tidak reversibel.
                   Gangguan jantung:
                   -   Kardiomiopati  yang  dapat  menyebabkan  gagal
                       jantung  dan  dalam  beberapa  kasus  kejadian
                       fatal.
                   -   Toksisitas kronis saat gangguan konduksi (blok
                       jantung     atrioventrikular)    dan     hipertrofi
                       biventrikular     yang      reversibel     dengan
                       penghentian obat.
                   -   Hidroksiklorokuin      dapat      memperpanjang
                       interval QT.
                   -   Aritmia ventrikel dan Torsade de pointes.
                   Gangguan  sistem  imun:  urtikaria,  angioderma,
                   bronkospasme.

                   Gangguan jaringan kulit dan subkutan: ruam kulit,
                   pruritus,  kelainan  pigmentasi  pada  kulit  dan
                   selaput  lendir,  erupsi  bulosa  termasuk  eritema
                   multiformis,  sindrom       Stevens-Johnson’s,  dan
                   nekrolisis    epidermal     toksik,   ruam     dengan
                   eosinofilia  dan  gejala  sistemik  (sindrom  DRESS),
                   fotosensitivitas,  dermatitis  eksfoliatif,  pustulosis
                   aksantematosa  akut  secara  umum  (AGEP)  yang
                   harus dibedakan dari psoriasis (hidroksiklorokuin
                   dapat memicu serangan psoriasis).





                                          71
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85