Page 94 - Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia
P. 94
- Pada uji klinik yang menggunakan dosis
berulang, gangguan optalmologi, termasuk
katarak, dan opasitas lentikular pungtata yang
multipel, telah ditemukan pada pasien yang
diobati dengan kuinolon lainnya. Hubungan
antara obat dengan kejadian-kejadian tersebut
masih belum pasti.
- Kristaluria dan silindruria telah dilaporkan
dengan kuinolon yang lain. Kelainan
laboratorium berikut muncul pada 1,9% dari
pasien yang mendapat levofloksasin dosis
berulang. Tidak diketahui apakah kelainan-
kelainan ini disebabkan oleh obat atau oleh
penyakitnya.
- Kimia darah: penurunan kadar gula darah dan
jumlah limfosit.
- Efek samping pasca pemasaran: KTD serius
tambahan yang dilaporkan dari pengalaman
pasien pemasaran levofloksasin di luar USA:
pneumonitis alergik, syok anafilaktik, reaksi
anafilaktoid, disfonia, EEG abnormal,
ensefalopati, eosinofilia, eritema multiformis,
anemia hemolitik, gagal fungsi banyak organ,
palpitasi, parestesia, Stevens-Johnson’s
Syndrome, ruptur tendon, vasodilatasi.
85