Page 17 - Persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin Covovax Untuk Booster Usia 18 Tahun Ke Atas
P. 17
Judul : BPOM Izinkan Vaksin Covavax Jadi Booster bagi Usia 18 Tahun ke Atas
Nama Media : tirto.id
Tanggal : 9/13/2022
Halaman/URL : https://tirto.id/bpom-izinkan-vaksin-covavax-jadi-booster-bagi-usia-18-tahun-
ke-atas-gv9J
Tipe Media : Media Online
Jurnalis : -
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) mengizinkan
vaksin COVID-19 Covavax
menjadi vaksin dosis ketiga
(booster) untuk usia 18 tahun ke
atas. Hal itu melalui persetujuan
perluasan izin penggunaan
darurat (emergency use
authorization/EUA) vaksin
Covovax untuk booster homolog
atau untuk penerima dosis
pertama dan kedua yang serupa.
Vaksin Covavax merupakan
vaksin COVID-19 dengan platform protein subunit glikoprotein spike menggunakan adjuvant Matrix-
M1 yang dikembangkan Novavax Inc., Amerika Serikat. Vaksin ini diproduksi oleh Serum Institute of
India Pvt. Ltd., India dan didaftarkan di Indonesia oleh PT Indofarma.
Vaksin Covovax merupakan satu dari 13 vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan persetujuan EUA
di Indonesia pada 31 Oktober 2021, dengan indikasi untuk vaksinasi primer pada usia 18 tahun atau
lebih. Setelah itu, BPOM pun mengeluarkan persetujuan perluasan EUA vaksin Covovax untuk
penambahan indikasi vaksinasi primer pada anak usia 12 tahun atau lebih pada tanggal 28 Juni 2022.
“Dalam penggunaannya sebagai booster homolog, vaksin Covovax diberikan dalam 1 dosis (0.5 mL),
sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer dengan vaksin Covovax,” kata
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa
(13/9/2022).
Dalam pemberian izin edar obat, termasuk EUA vaksin, BPOM mengutamakan aspek khasiat,
keamanan, mutu, serta pertimbangan ilmiah berdasarkan rekomendasi Komite Nasional Penilai Khusus
Vaksin COVID-19, Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), dan asosiasi
klinisi.
“Pemberian EUA vaksin Covovax sebagai booster homolog dilakukan setelah BPOM bersama para
ahli melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, mutu, dan khasiat berdasarkan data-data uji klinik