Page 32 - Majalah BERAKSI edisi 3
P. 32

INFO UPDATE  BERAKSI 2023  BERAKSI 2023                                                                 INTERMEZZO



 Business



 Continuity


 Management





 N
 U
 A
 N P
 E
 K P
 LA
 A
 Y
 B
 G
 N
 A
 H
 U
 G
 K Y
 I
 L
 G T
 N
 A
 N
 T
 UNTUK PELAYANAN PUBLIK YANG TANGGUH
 U
 U
 PENULIS: DIAH LESTARI, RISWAHYULI, ATIEK SUPARDIATI EKA S
        KEGIATAN PELATIHAN AWARENESS BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT
 Business Continuity Management  (Manajemen Keberlang-             Sebagai  langkah  inisiasi  dalam  rangka  sertifikasi,
 sungan Bisnis/BCM) adalah suatu proses manajemen dalam   Proses bisnis di Badan Pengawas Obat dan Makan-  maka pada tanggal 20-21 September 2023, PPPOMN telah
 mengidentifikasi ancaman bencana serta dampaknya bagi   an (Badan POM) sebagian telah mengimplementasikan   mengadakan pelatihan bertajuk Awareness Business Conti-
           sistem BCM ini. Dalam hal sistem informasi, Badan
 ika selama ini kita belum pernah merasakan   pencapaian tujuan bisnis suatu organisasi, sehingga mem-  POM telah memiliki kebijakan keberlangsungan ke-  nuity Management berdasarkan ISO 22301:2019. Pelatihan
 peristiwa bencana yang tidak disangka-sangka,   berikan kerangka kerja untuk membangun ketahanan or-  amanan informasi yang bertujuan untuk melindungi   ini bertujuan agar pegawai PPPOMN dapat memahami
 pernahkah kita sesekali membayangkan bahwa   ganisasi melalui kemampuan respon yang efektif terhadap   kerahasiaan  (confidentiality), keutuhan  (integrity) dan   tujuan dan manfaat dari penerapan BCM yang meliputi
 Jorganisasi tempat kita bekerja tiba-tiba mengal-  ancaman bencana tersebut. BCM merupakan proses mana-  ketersediaan (availability) aset informasi Badan  Pen-  1.  Business Impact Analysis (BIA)
 ami gangguan berupa bencana gempa, kebakaran besar,   jemen holistik yang mengintegrasikan berbagai elemen yai-  gawas Obat dan Makanan dari berbagai bentuk anca-  Analisis yang dilakukan terhadap proses bisnis uta-
 kerusuhan, terputusnya jaringan listrik dan internet se-  tu Business Continuity Plan (BCP), Tanggap Darurat, Manaje-  man keamanan informasi baik dari dalam maupun   ma yang dapat berpengaruh terhadap proses bisnis
 cara masif, serangan siber, pasokan yang terhenti, atau   men Krisis, Pemulihan Bencana, Manajemen Risiko, Analisis   luar organisasi. Kebijakan tersebut dituangkan dalam   organisasi.
 rusaknya instalasi yang krusial? Lalu apa yang harus   Dampak Bisnis, Manajemen Ketahanan dan Reputasi. Sedan-  Keputusan Kepala Badan POM Nomor 115 Tahun 2022   2.  Disruptive Risk Assessment (DRA)
 kita lakukan dan siapkah organisasi menghadapi dam-  gkan BCP adalah perencanaan yang meliputi:  tentang Kebijakan Keamanan Informasi di Lingkun-  Penilaian yang dilakukan untuk mengklasifikasikan
 pak akibat  gangguan tersebut?  Bencana dapat  terjadi   1.  Peringatan dan Komunikasi  gan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Selanjutnya,   risiko-risiko yang timbul dari hasil BIA.
 kapan saja dan dapat mengganggu bahkan menyebab-  2.  Langkah-Langkah penanganan kedaruratan (jika   Badan POM sebagai institusi pelayanan publik harus   3.  Business Continuity Strategy (BCS)
 kan kegiatan operasional bisnis organisasi berhenti,   terjadi kondisi yang perlu tindakan segera).  terus meningkatkan mutu dan kualitas layanan pub-  Strategi yang dipilih oleh organisasi saat gangguan
 kehilangan peluang,  bahkan kehilangan  kepercayaan   3.  Langkah-Langkah pemulihan bisnis (recovery plans).  lik yang ada. Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan   terjadi. Strategi tersebut memberikan arahan agar
 pelanggan. Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi   4.  Langkah-Langkah restorasi bisnis (back to normal)  Makanan Nasional (PPPOMN) merupakan salah satu   proses bisnis dapat tetap berjalan dalam kondisi
 organisasi  untuk  pulih dengan cepat,  tidak  berlarut   5.  Struktur  organisasi,  wewenang,  tanggung jawab,   unit pusat Badan POM yang memiliki 7 (tujuh) jenis lay-  yang dapat  diterima oleh stakeholder/pelanggan.
 larut bahkan sampai berhenti dalam jangka waktu yang   personil yang ditugaskan, nomor kontak  anan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan   Dalam  BCS  ini,  organisasi  perlu  mengidentifikasi
 sulit ditentukan.  Pemerintah Nomor 32 Tahun 2017, memiliki komit-  sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan
           men memberikan pelayanan sesuai standar layanan         solusi keberlangsungan yang dipilih.
           kepada stakeholder. Untuk menjaga hal ini, penerapan   4.  Business Continuity Plan (BCP)
           BCM menjadi sa-ngat penting sehingga PPPOMN seb-        Rencana sistematis sebagai respons dari kejadian
           agai unit laya-nan publik dapat tanggung dan mampu      bencana/gangguan yang diidentifikasi. BCP ini beri-
           segera pulih apabila pada suatu waktu terjadi risiko    si antara lain peringatan dan komunikasi, Langkah
           dan gangguan yang tidak terduga. Pembahasan BCM ti-     penanganan kedaruratan, langkah pemulihan bis-
           dak dapat terlepas dari pelaksanaan manajemen risiko.   nis, langkah restorasi bisnis, dan personil yang ditu-
           Pelaksanaan manajemen risiko juga mencakup upaya        gaskan beserta nomor kontak. Dokumen BCP dapat
           untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa gangguan.     disusun di level satuan kerja.
           Di Badan POM secara umum dan khususnya PPPOMN,
           manajemen  risiko telah  diterapkan  untuk seluruh
           proses bisnis dan indikator kinerja utama. Pada tahun   Pelatihan Awareness BCM berdasarkan ISO 22301:2019
           2022,  tingkat Maturitas manajemen risiko di PPOMN   dapat menjadi langkah awal implementasi BCM di PP-
           sudah berada pada level 2 (risk aware). Penerapan BCM   POMN. Namun, diperlukan pendalaman kembali dalam
           diharapkan mampu menyempurnakan pelaksanaan          rangka menyusun setiap alur BCM secara menyeluruh
           manajemen risiko sehingga dapat menaikan tingkat     dan terintegrasi. Peningkatan kepedulian dari setiap
           maturitas di waktu yang akan datang.                 pegawai dalam suatu organisasi terhadap BCM meru-
              Standar ISO 22301: 2019 merupakan standar inter-  pakan indikator keberhasilan implementasi BCM, dis-
           nasional untuk sistem BCM (Business Continuity Manage-  amping keberhasilan saat pelaksanaan simulasi BCM.
           ment System, BCMS). Sertifikasi diberikan oleh Lembaga
           penilaian  kesesuaian/lembaga  sertifikasi  yang  telah
           terakreditasi oleh badan standarisasi di negara yang
 KEGIATAN PELATIHAN AWARENESS BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT  bersangkutan.



 31                                                         32
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37