Page 33 - Peresmian IF Semarang
P. 33

Judul                 : Ngaliyan Kini Ada Pabrik Obat HIV/AIDS

               Nama Media            : ayosemarang.com

               Tanggal               : 27 Februari 2020

               Halaman/URL           : https://www.ayosemarang.com/read/2020/02/27/52873/di-
                                     ngaliyan-kini-ada-pabrik-obat-hivaids

               Tipe Media             : Online

                                                                  PT  Sampharindo  Retroviral  Indonesia

                                                                  perusahan farmasi meresmikan pabrik di
                                                                  Jalan  Tambakaji  Timur  V  No  50,
                                                                  Semarang,        Kamis      (27/2/2020).

                                                                  Peresmian ditandai dengan pemotongan
                                                                  pita oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar
                                                                  Pranowo  dan  Kepala  Badan  Pengawas

                                                                  Obat  dan  Makanan  (Badan  POM-RI),
                                                                  Penny Lukito.


                                                                  Direktur   Utama     PT    Sampharindo
               Retroviral Indonesia M Syamsul Arifin mengatakan, pada tahap awal pengoperasian pabrik
               ini, terdapat dua jenis obat yang diproduksi, yakni Telado dan Telavir.


               Ada lima jenis obat yang kami ajukan ke BPOM, hari ini sudah keluar dua, ujarnya.

                Menurutnya,  dari  sekitar  600  ribu  pengidap  HIV/AIDS  di  seluruh  Indonesia.  Dari  jumlah
               tersebut yang diobati baru sekitar 17 persen yang ditangani dan menjalani pengobatan.


               Salah  satu  kendala  yang  dihadapi  dalam  pengobatan  HIV/  AIDS,  karena  produk  yang
               digunakan masih jarang dan harganya mahal.

               Padahal salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan HIV ini yakni dengan pengobatan

               rutin.  Keberadaan  pabrik  ini  diharapkan  bisa  meningkatkan  jumlah  penderita  yang  diobati
               sehingga bisa mencegah penularan.

               “Kita  harapkan  dengan  pabrik  ini  bisa  menyediakan  obat  itu  harga  obat   bisa  ditekan  dan

               tersedia.  Sehingga  orang  yang  terapi  meningkat.  Dengan  produksi  bisa  meningkatkan
               penderita yang diobati,” katanya.


               Dia menerangkan, manfaat penderita yang diobati tidak menularkan ke orang lain. Karena,
               obat yang diproduksi merupakan standar WHO yang baru.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38