Page 44 - Kunjungan Kerja ke Timur Tengah
P. 44
Setelah pertemuan ini, baik Badan POM dan Sekretariat OKI sepakat untuk
melakukan upaya bersama guna mewujudkan kemandirian serta akses obat dan
vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu di negara anggota OKI.
Pada kesempatan ini, Duta Besar Musa Kulaklikaya juga mengusulkan untuk
menambahkan topik pengembangan dan pemanfaatan obat herbal/tradisional
sebagai terapi komplemen.
Penny K. Lukito menyambut baik usulan tersebut mengingat Indonesia merupakan
negara dengan biodiversity terbesar kedua di dunia. Selain itu pengembangan obat
herbal berbasis riset di Indonesia sudah dikembangkan oleh beberapa Industri
Farmasi dan Badan POM telah memiliki sistem regulatori obat herbal/tradisional.
Sejalan dengan prioritas pengembangan industri obat herbal, jamu dan fitofarmaka di
Indonesia, maka Indonesia siap untuk di depan mendorong inisiatif ini dalam forum
NMRAs OKI.
Kunjungan Badan POM ke markas besar Sekretariat OKI ini merupakan komitmen
Badan POM untuk mewujudkan visi Indonesia 2019-2024 yang telah disampaikan
pada pidato pertama Presiden Republik Indonesia terpilih Joko Widodo.
“Kami berharap peningkatan kerja sama Badan POM dengan otoritas obat dan
makanan berbagai negara dan organisasi internasional akan meningkatkan peran
strategis Indonesia serta meningkatkan akses pasar/ekspor Obat dan Makanan ke
pasar internasional.” ujar Penny.