Page 11 - e-klipping Kandungan Bromat pada AMDK
P. 11
Dia menuturkan, ion bromide terbentuk dari proses intrusi atau perembesan air laut ke sumber air tawar,
pembuangan limbah industri, penggunaan metil bromide pada tanaman, ataupun proses pelarutan mineral
dari formasi geologi.
Ion bromide yang terkandung dalam air mineral akan bereaksi secara kimiawi dan teroksidasi dengan
ozon saat proses sterilisasi sehingga membentuk ion bromat.
Joddy mengatakan, bromat dapat memengaruhi bioaktivitas manusia dan hewan. Senyawa ini memiliki
sifat karsinogenik atau bisa memicu kanker.
"Pengecekan yang terukur perlu dilakukan terhadap sumber bahan baku air mineral alami agar dapat
mendeteksi sedari dini jika terdapat kandungan ion yang tidak diinginkan seperti ion bromide," tegas dia.
Oleh karena itu, Joddy menyebutkan, perlu dilakukan perlakuan khusus untuk menghilangkan
kandungan ion bromide dalam sumber bahan baku air mineral alami.
Air yang mengandung ion bromide dapat diproses salah satunya melalui metode Reverse Osmosis untuk
menghilangkan 93-96 persen ion bromide dari air minum.
Batas aman bromat di air mineral
Terpisah, Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Eka Rosmalasari
memastikan, air mineral yang beredar di Indonesia memiliki kadar bromat yang masih dalam batas aman.
Hal tersebut diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) yang disesuaikan dengan jenis produknya
separti air mineral (SNI 3553:2015), air demineral (SNI 6241:2015), air mineral alami (SNI 6242:2015),
dan air minum embun (SNI 78122013).
"Senyawa bromat dalam produk AMDK masih dapat ditoleransi dengan batas maksimal 0,01 mg/l sesuai
dengan SNI Air Mineral dan SNI Air Demineral," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa
(27/2/2024).
Ini berarti, air mineral kemasan yang dijual di Indonesia tidak memiliki kandungan bromat di atas 0,01
mg/l sehingga masih aman dikonsumsi.
Di sisi lain, Eka menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatur kadar maksimal
bromat pada air minum sebesar 0,01 mg/l sesuai Consensus WHO Drinking Water Guideline.
Dia menyatakan, BPOM rutin melakukan pengawasan terhadap air minum kemasan yang beredar di
Indonesia, termasuk kadar bromat yang terkandung di dalamnya.
"Hasil pengawasan tersebut menunjukkan bahwa AMDK yang beredar saat ini masih memenuhi
persyaratan keamanan dan mutu," tegasnya.