Page 57 - e-klipping Kandungan Bromat pada AMDK
P. 57

Brom yang bermuatan negatif bisa bereaksi dengan ozon atau O3 dan terbentuklah senyawa Bromat atau
                BrO3 ketika dilakukan ozonisasi.

                Melansir  Department  of  Health  New  York  State,  setiap  air  mineral  pasti  memiliki  kadar  bromat  di
                dalamnya. Namun, untuk memperkecil risiko terjadinya kanker akibat minum air kemasan mengandung
                bromat, maka ditetapkan batas aman kandungan zat ini di air mineral.

                Bromat dapat memengaruhi bioaktivitas manusia dan hewan. Bromat  merupakan senyawa kimia yang
                bersifat karsinogenik atau senyawa yang bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka waktu
                yang panjang.

                Bromat cukup berbahaya. Beberapa orang yang mengonsumsi bromat dalam jumlah besar mengalami
                gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Beberapa orang yang mengonsumsi
                bromat  dengan  konsentrasi  tinggi  dapat  mengalami  efek  ginjal,  efek  sistem  saraf,  dan  gangguan
                pendengaran.

                Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Eka Rosmalasari, memastikan bahwa
                air mineral yang beredar di Indonesia memiliki kadar bromat yang masih dalam batas aman.

                Hal tersebut diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) yang disesuaikan dengan jenis produknya
                separti air mineral (SNI 3553:2015), air demineral (SNI 6241:2015), air mineral alami (SNI 6242:2015),
                dan air minum embun (SNI 78122013).

                Ini berarti bahwa air mineral kemasan yang dijual di Indonesia tidak memiliki kandungan bromat di atas
                0,01 mg/l sehingga masih aman dikonsumsi.

                Di sisi lain, Eka menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatur kadar maksimal
                bromat pada air minum sebesar 0,01 mg/l sesuai Consensus WHO Drinking Water Guideline.
                BPOM Rutin Lakukan Pengawasan

                Eka juga menyatakan, BPOM rutin melakukan pengawasan terhadap air minum kemasan yang beredar
                di  Indonesia,  termasuk  kadar  bromat  yang  terkandung  di  dalamnya.  BPOM  selalu  mengedepankan
                pembuktian ilmiah dan objektif dalam proses pengawasan peredaran obat dan makanan. Ini termasuk
                dengan melakukan pengujian terhadap air minum tersebut sebelum diedarkan.

                Air yang mengandung ion bromide dapat diproses salah satunya melalui metode Reverse Osmosis untuk
                menghilangkan 93-96 persen ion bromide dari air minum.

                Untuk mengendalikan hal tersebut maka  semua industri AMDK diwajibkan untuk memberikan data
                analisis kandungan bromat di laboratorium kepada BPOM secara berkala.
   52   53   54   55   56   57   58   59