Page 57 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 57

Judul          : Badan POM Razia Rp3,97 Miliar Produk tidak Layak Edar
               Nama Media : mediaindonesia.com
               Tanggal        : 24 Desember 2019
               Halaman/URL:https://mediaindonesia.com/read/detail/279510-badan-pom-razia-
                                rp397-miliar-produk-tidak-layak-edar
               Tipe Media  : Online



                                                                   PERMINTAAN           produk      yang
                                                                   meningkat  menjelang  Hari  Raya
                                                                   Natal  dan  Tahun  Baru  (Nataru)
                                                                   menjadi celah bagi oknum yang tidak
                                                                   bertanggung         jawab        untuk
                                                                   mengedarkan  produk  yang  tidak
                                                                   layak konsumsi. Selama Desember,
                                                                   Badan      Pengawas       Obat     dan
                                                                   Makanan (Badan POM) menemukan
                                                                   pangan     yang    tidak   memenuhi
                                                                   ketentuan  (TMK)  dari  1.152  sarana
                                                                   distribusi  pangan  (ritel,  importir,
               distributor, dan grosir) senilai Rp3,97 miliar.

               “Badan  POM  telah  melakukan  intesifikasi  pengawaasan  pangan  melalui  33  Balai
               Besar  atau  Balai  POM  dan  40  Kantor  Badan  POM  di  seluruh  Indonesia,”  terang
               Kepala Badan POM Penny K Lukito, di Aula Gedung C Badan POM, Jakarta, kemarin.

               Penny menuturkan, langkah tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk yang
               tidak memenuhi syarat sekaligus melindungi masyarakat dari produk yang berisiko.
               “Pengawasan difokuskan pada produk yang permintaannya meningkat tinggi seperti
               parsel makanan dan produk impor,” ujarnya.
               Target utama pengawasan, lanjut Penny, ialah rantai distribusi produk pangan di sisi
               hukum, yakni importir, distributor, grosir, serta penjualan skala besar yang mempunyai
               rekam jejak pelanggaran.

               Hingga 19 Desember 2019, ditemukan 1.152 sarana distribusi TMK karena menjual
               produk pangan ilegal, rusak, dan kedaluwarsa dari 2.664 sarana distribusi pangan
               yang diperiksa. Lebih lanjut, produk pangan TMK yang ditemukan telah diturunkan
               dari rak pajang, diamankan, serta diperintahkan- untuk tidak diedarkan.

               Dihubungi  terpisah,  Tokopedia  dan  Bukalapak  menyatakan  turut  terlibat  dalam
               pengawasan  produk  yang  dijual  secara  daring.  “Tokopedia  bekerja  sama  dengan
               Badan POM mengawasi peredaran, pengiriman, serta iklan penjualan obat, kosmetik,
               dan  makanan  di  platform  kami,”  ujar  Direktur  Kebijakan  Publik  dan  Hubungan
               Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni, kemarin.

               Sementara  itu,  Head  of  Corporate  Communication  Bukalapak  Intan  Wibisono
               menyampaikan pihaknya melakukan tindakan jika ada pelapor-an dan terbukti produk
               yang dijual ilegal. “Kami tindak dan take down,” ucapnya. (Rif/Ind/H-3)
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62