Page 61 - Majalah POM VOL7/No.2/2025
P. 61

Kalimantan. Jalanan yang berliku,
          menurun, menanjak, kadang berpasir,
          kadang berlumpur, menjadi saksi bisu
          dari setiap kilometer yang mereka
          tempuh.
            Pohon-pohon raksasa menjulang
          tinggi, seolah turut mengawal perjalanan
          para pelayan publik ini. Aroma tanah
          basah dan dedaunan yang subur
          menguar mengisi udara, menjadi
          pengingat bahwa mereka sedang
          melangkah jauh, menepi dari hiruk pikuk
          perkotaan.

          Pelukan Hangat di Muara Laung I:
          Kisah Pendampingan Inspiratif
            Setibanya di Muara Laung I, kelelahan   Pendampingan registrasi izin edar produk akar pinang bersama Kader Pangan Aman kelurahan Muara
          menerpa wajah mereka, namun senyum     Laung I dan fasilitator mahasiswa UMKM BERDIKARI BBPOM di Palangka Raya, (24/11/2024).
          tulus tak pernah luntur. Di sinilah kisah
          nyata pendampingan BPOM kepada    mutu dan keamanan.                   Pulang dari Muara Laung I, mereka
          para pelaku usaha kecil dimulai. Mereka   Dampaknya langsung terasa. Waktu   membawa pulang kebanggaan.
          bertemu dengan para pengusaha     bergulir dan produk Ibu Suci kini lebih   Kebanggaan karena telah menjadi bagian
          rumahan, para ibu yang membuat kue   tepercaya, dan ia merasa lebih yakin   dari solusi, kebanggaan karena telah
          tradisional menjadi produk bernilai jual.   dalam mengembangkan usahanya.   menjadi jembatan antara pemerintah dan
          Salah satu kisah yang paling menyentuh   Senyum tulus Ibu Suci adalah petunjuk   rakyat di pelosok negeri. Mungkin banyak
          adalah pendampingan terhadap Ibu   validasi bagi BPOM. Bahwa, setiap tetes   yang tidak tahu tentang perjalanan
          Suci Pilayanti, seorang pembuat cemilan   keringat, setiap kilometer yang ditempuh,   panjang mereka, tentang bagaimana
          akar pinang yang telah bertahun-tahun   adalah wujud nyata dari pengabdian   mereka menembus rimba Kalimantan
          mengais rezeki dari usaha kecilnya.   yang menyentuh langsung kehidupan   demi memastikan cemilan akar pinang
            Tim Sertifikasi BBPOM di Palangka   masyarakat di pelosok negeri.  Ibu Suci aman dikonsumsi. Tapi, bagi
          Raya tidak datang dengan tongkat                                     mereka, pengabdian adalah harga mati.
          kebesaran dan sanksi. Mereka datang   Melayani Hingga Pelosok Negeri   Kisah ini adalah pengingat bahwa
          sebagai mitra, sebagai pembimbing.   Kisah para pelayan publik BPOM di   di setiap sudut negeri ini, ada banyak
          Dengan sabar, mereka menjelaskan   Murung Raya adalah potret nyata dari   mereka yang dengan bangga melayani,
          pentingnya kebersihan, tata cara produksi   semangat kebangsaan. Mereka bukan   hingga ke pelosok-pelosok yang jarang
          dan pengemasan yang baik dan benar,   hanya birokrat yang duduk di balik   tersentuh. Ada banyak juga Ibu Suci lain
          hingga alur pengurusan izin edar. Mereka   meja, melainkan agen perubahan yang   yang terus berjuang menghidupi keluarga
          tidak hanya memberikan teori, tetapi   secara langsung menyentuh kehidupan   dan masyarakat dengan kearifan lokalnya.
          juga mendampingi secara langsung ke   masyarakat. Di tengah keterbatasan   Mereka adalah pahlawan tanpa tanda
          dapur para ibu. Mereka menunjukkan   akses dan tantangan geografis, mereka   jasa yang sesungguhnya, memastikan
          bagaimana cara meningkatkan kualitas   hadir, membawa harapan, pengetahuan,   Indonesia terus maju, selangkah demi
          produk Ibu Suci agar tidak hanya lezat,   dan jaminan keamanan.      selangkah, dari kota hingga desa.
          tetapi juga aman dan memenuhi standar























              Perjalanan membelah hutan rimba Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah.


                                                                                                                 61


                                                                                         Vol.7/No.2/2025
   56   57   58   59   60   61   62   63   64