Page 59 - MAPOM VOL 7 No.2 2025
P. 59

baru TB, termasuk peningkatan kasus   lainnya, dilanjutkan ke hewan uji seperti   dilaksanakan di RSUP Persahabatan
          TB resistan obat. Untuk mengatasi   tikus hingga primata non-manusia (kera).   dengan peneliti utama Fathiyah Isbaniah.
          memburuknya kondisi ini, pemerintah   Hasil uji praklinik menunjukkan efektivitas   Persetujuan etik telah diperoleh pada April
          menargetkan pengurangan 80% kasus   dan keamanan yang cukup baik sehingga   2024 sebagai jaminan riset dijalankan
          TB dan 90% kematian akibat TB pada   pengembangan vaksin dilanjutkan ke   dengan memenuhi standar perlindungan
          2030 dengan melibatkan 15 kementerian   tahap uji pada manusia yang terdiri dari   subjek uji.
          dalam mencapai tujuan tersebut.   3 fase oleh salah satu industri farmasi   Penelitian dirancang untuk dilakukan
            Langkah besar kini datang dari   bekerja sama dengan rumah sakit   secara randomized, double-blind, dan
          dunia vaksin. Vaksin M72/AS01E-4   universitas di Swiss.             placebo-controlled, yang menjadi standar
          menggunakan teknologi rekombinan     Uji klinik fase 1 menunjukkan profil   emas dalam dunia riset medis. Selain
          protein fusi, mengandung antigen   keamanan dan toksisitas yang baik.   mengevaluasi efikasi dalam mencegah
          M72 dan adjuvan AS01E-4 (kombinasi   Kemudian berlanjut ke fase 2 yang   TB paru pada kelompok IGRA-positif
          MPL dan QS-21), yang bertujuan    dilakukan di 3 negara: Kenya, Afrika   (indikator infeksi TB laten), studi ini juga
          menginduksi kekebalan tubuh terhadap   Selatan, dan Zambia, dengan dukungan   menilai keamanan dan imunogenisitas,
          Mycobacterium tuberculosis. Vaksin ini   salah satunya dari Bill & Melinda Gates   termasuk pada peserta yang mengidap
          tengah diuji pada remaja dan dewasa di   Foundation. Hasil uji fase 2 menunjukkan   human immunodeficiency (HIV). Untuk
          berbagai negara dan Indonesia termasuk   efikasi sebesar 50%. Penelitian   menjaga validitas hasil, peserta harus
          di antaranya. Dengan 2 kali dosis   dilanjutkan ke fase 3 dengan skala yang   memenuhi sejumlah kriteria ketat, yaitu
          injeksi secara intramuskular, vaksin ini   lebih besar di 5 negara dan mencakup 55   sehat (atau memiliki penyakit stabil),
          menargetkan remaja usia 15–17 tahun   lokasi penelitian, dengan Indonesia turut   berusia 15–44 tahun, tidak sedang hamil
          dan dewasa muda 18–44 tahun.      berpartisipasi di 5 lokasi atau sentra uji   atau menyusui, dan bebas HIV (kecuali
            “Vaksin bukan hal baru dalam    klinik.                            untuk sub-kohort HIV). Pengecualian
          pencegahan TB. Kita tentu ingat Vaksin   Secara global, uji klinik ini merekrut   bagi peserta dengan riwayat TB aktif,
          BCG (Bacillus Calmette-Guérin) yang   20.000 subjek, dengan 2.095 subjek   gangguan imun, atau kondisi medis berat
          sudah digunakan sejak tahun 1920-an,   berasal dari Indonesia. Sebanyak 5   lainnya.
          lebih dari satu abad lalu,” jelas Erlina   sentra penelitian di Indonesia dilibatkan,   BPOM telah melakukan evaluasi
          Burhan, Ketua Uji Klinis Vaksin TB M72 di   termasuk RSUP Persahabatan,   terhadap data pra-klinik dan klinik
          Indonesia dalam Dialog bersama Metro   RS Universitas Indonesia, Fakultas   sebelumnya. Hasilnya menjanjikan. Vaksin
          TV pada 8 Mei 2025. Ia menegaskan,   Kedokteran Universitas Indonesia, RS   TB M72 menunjukkan profil keamanan
          meskipun BCG efektif melindungi anak-  Islam Jakarta Cempaka Putih, dan   yang dapat ditoleransi dan respons
          anak, khususnya usia di bawah 5 tahun,   Research Center or Care and Control of   imun yang kuat. Studi sebelumnya juga
          namun tidak cukup efektif untuk remaja   Infectious Disease (RC3ID) Universitas   menunjukkan potensi efikasi vaksin
          dan orang dewasa yang justru menjadi   Padjadjaran. BPOM telah melakukan   yang signifikan. “Vaksin ini memiliki profil
          kelompok usia paling rentan menularkan   inspeksi ketat untuk memastikan seluruh   keamanan yang tinggi, namun efikasinya
          TB di masyarakat.                 proses berjalan sesuai cara uji klinik yang   belum dapat dipastikan. Oleh karena itu,
            Oleh karena itu, Vaksin TB masuk   baik (CUKB).                    uji klinik fase 3 ini penting dilakukan untuk
          sebagai prioritas kedua setelah Vaksin   Erlina Burhan menjadi koordinator   mengevaluasi manfaat dan risiko secara
          Dengue dalam Strategi Imunisasi   penelitian di Indonesia yang akan   komprehensif,” jelas Taruna Ikrar.
          Nasional 2025–2029. Vaksin baru ini akan
          diprioritaskan untuk remaja dan dewasa,
          berbeda dari BCG yang hanya untuk
          bayi. Perencanaan program vaksinasi
          dirancang dengan cermat, mulai dari
          kampanye imunisasi di daerah-daerah
          dengan risiko tinggi, lalu beralih ke
          program rutin berbasis sekolah dan
          puskesmas. Jika semuanya berjalan
          sesuai rencana, tahap awal program
          vaksin TB bisa dimulai sebelum 2029,
          bersamaan dengan cakupan nasional
          Vaksin Human Papillomavirus (HPV),
          Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV),
          dan vaksin rotavirus.

          Uji Klinik Multinasional: Indonesia
          Ambil Peran Strategis
            Pengembangan Vaksin M72 sudah
          berlangsung sejak 26 tahun lalu melalui
          serangkaian tahapan ilmiah. Tahap awal
          dimulai dari tahun 1999 hingga 2009,
          yaitu fase praklinik, yang dilakukan mulai
          dari in vitro di laboratorium menggunakan   Senior Advisor dari Gates Foundation mengunjungi Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
          serum kelinci dan berbagai metode   Makanan Nasional  (15/5/2025)

                                                                                                                 59


                                                                                         Vol.7/No.2/2025
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64