Page 102 - Pengawalan Badan POM Pada Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 102

Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan bahwa uji klinik merupakan tahapan penting
               dalam penelitian/pengembangan untuk mendapatkan data khasiat, keamanan yang valid
               untuk mendukung proses registrasi vaksin COVID-19.

               Oleh  karena  itu  pelaksanaan uji klinik harus  memenuhi aspek  saintifik  dan  menjunjung
               tinggi etika penelitian sesuai Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB atau GCP/Good
               Clinical Practice).

               Jumat       (16/10)     Tim      Inspektur      Badan       POM       melakukan       inspeksi
               pelaksanaan uji klinik vaksin  Sinovac  di  Puskemas  Garuda  dan  Puskesmas  Dago,
               Bandung.

               Di kedua tempat ini, subjek uji klinik ke-1620 atau subjek terakhir direkrut.

               “Sebelumnya,  pada  tanggal  8-9  September  2020,  Badan  POM  telah  menginspeksi
               pelaksanaan uji klinik ke  seluruh  center uji klinik.  Hasil inspeksi menunjukkan  tidak  ada
               temuan yang bersifat kritikal,” ungkap Kepala Badan POM.

               “Tindakan  perbaikan  dan  pencegahan  terhadap  temuan-temuan  hasil  inspeksi
               sebelumnya telah kami terima. Diharapkan tindakan perbaikan ini dapat menjadi upaya
               peningkatan kualitas pelaksanaan uji klinik,” lanjutnya.

               Inspeksi uji klinik merupakan      salah    satu    pengawalan       Badan     POM       dalam
               pelaksanaan uji klinik untuk  memastikan uji klinik dilaksanakan  sesuai  dengan  protokol
               yang telah disetujui dan standard Cara Uji Klinik yang Baik, setelah sebelumnya Badan
               POM memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) untuk protokol uji klinik.

               Uji klinik vaksin Sinovac saat ini telah memasuki tahapan rekrutmen subjek terakhir di
               Indonesia.

               Tahap  berikutnya  adalah  vaksinasi  kedua  serta  pengamatan  efikasi/khasiat  dan
               keamanan vaksin.

               Badan POM mengapresiasi kerja keras semua Tim Penelitian yang dikoordinir oleh Prof.
               dr. Kusnandi, SpA (K) dan Sponsor Bio Farma, sehingga pelaksanaan uji klinik berjalan
               sesuai dengan timeline yang direncanakan.

               “Penelitian ini telah berjalan sesuai dengan protokol yang telah disetujui. Sejauh ini tidak
               ditemukan  adanya  reaksi  yang  berlebihan  atau Serious  Adverse  Event,  hanya  reaksi
               ringan seperti umumnya pemberian imunisasi,” jelas Kepala Badan POM.

               Selanjutnya Badan POM akan melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan
               data  khasiat  dan  keamanan  vaksin  secara  lengkap  yang  diperlukan  dalam  pemberian
               Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization).
               Badan  POM  berharap  agar  Peneliti  dan  PT.  Biofarma  sebagai  sponsor  senantiasa
               memenuhi semua ketentuan dalam pelaksanaan uji klinik vaksin COVID-19 ini.

               Dengan  demikian,  kemanfaatan  hasil uji klinik ini  dapat  menjadi dasar  keputusan  yang
               baik untuk kepentingan kesehatan masyarakat secara luas.

               Inilah 3 Jenis Vaksin Corona di Indonesia
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107