Page 107 - Pengawalan Badan POM Pada Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 107
Judul : Uji Klinis III Vaksin Sinovac Lancar, Bio Farma Produksi 340 Juta
Dosis 2021
Nama Media : kumparan.com
Tanggal : 19 Oktober 2020
Halaman/URL : https://kumparan.com/kumparannews/uji-klinis-iii-vaksin-sinovac-
lancar-bio-farma-produksi-340-juta-dosis-2021-1uPl4XctHxU
Tipe Media : Online
1.620 relawan di Bandung telah tuntas
mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-
19 buatan Sinovac, China. Hal ini merupakan
bagian dari uji klinis III yang dilakukan FK
Unpad bekerja sama dengan Bio Farma.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir
mengatakan, pengadaan vaksin COVID-19
untuk Indonesia, telah ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu 170 juta jiwa atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk
Indonesia.
Dengan kata lain, katanya, Indonesia memerlukan vaksin COVID-19 sebanyak 340 juta
dosis dalam waktu setahun.
"Tentu saja hal ini, merupakan program besar, sehingga harus dikelola dengan baik,
sejak awal dari mulai uji klinis fase tiga, produksi hingga distribusi dari Bio Farma, Mulai
tingkat provinsi sampai dengan tingkat puskesmas, termasuk tenaga kesehatan yang
memberikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat," kata Honesti dalam keterangan
tertulis, Minggu (18/10).
Honesti menambahkan, program Vaksinasi COVID-19 harus dikawal dengan ketat
sesuai prosedur dan standar internasional. Ia juga harus dieksekusi dengan cermat agar
nanti masyarakat yakin bahwa vaksin COVID-19 yang akan diberikan sesuai dengan
peraturan Badan POM.
Beberapa waktu lalu, pihaknya dan Badan POM melakukan inspeksi ke beberapa site uji
klinis fase tiga vaksin tersebut di Bandung.
Sementara itu, Direktur Registrasi Obat Badan POM Riska Andalusia memberikan
apresiasi kepada tim peneliti uji klinis fase tiga dan tim Bio Farma, yang sudah
menjalankan uji klinis fase tiga sesuai dengan rencana dan jadwal yang ketat.
"Badan POM sebagai regulator memiliki fungsi tidak hanya melakukan fungsi
pengawasan, tetapi kami juga berupaya untuk melakukan pendampingan, seperti
inspeksi pada hari ini. Kami berharap juga uji klinis fase tiga ini, dilaksanakan sesuai
dengan prinsip Cara Uji Klinis yang Baik (CUKB) dan validitas data dapat
dipertanggungjawabkan," ujarnya.