Page 109 - Kunjungan Kepala Badan POM ke Biotis
P. 109

Dalam agenda yang sama, Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih di Universitas Airlangga Surabaya Prof. Fedik
                Abdul Rantam optimistis Vaksin Merah Putih sanggup menetralisasi SARS-CoV-2 terbaru yang relatif
                memiliki gejala ringan bagi pasien yang terinfeksi.

                "Saya tidak takut bahwa kemampuan vaksin kita (Vaksin Merah Putih) tidak bisa netralisasi. Sudah kami
                'challenge' dengan varian Delta yang bergejala lebih berat," katanya.

                Fedik mengatakan sampel varian Delta didapat dari dokter hingga staf Unair yang sebelumnya terinfeksi,
                lalu diteliti.

                "Delta  itu  campuran  varian  Afrika  Selatan,  Inggris,  dan  India,  jadi  campuran  itu  berarti  virus  sudah
                menginfeksi orang beberapa kali," katanya.

                Ia menambahkan para peneliti Unair siap mengembangkan Vaksin Merah Putih yang saat ini berplatform
                inactivated virus ke dalam platform live-attenuated virus atau virus aktif yang dilemahkan tapi masih
                mampu menginfeksi inang dengan kondisi ringan.

                Live  attenuated  virus  dapat  diproduksi  dengan  melakukan  kultur  virus  berulang-ulang  hingga  agen
                penyebab penyakit itu kehilangan kemampuan menimbulkan penyakitnya.

                "Varian baru bisa saja nanti didesain untuk vaksin live attenuated yang dilemahkan, tapi masih hidup itu
                masih bagus kita cari yang mild untuk netralisasi yang lain. Kalau inactivated adalah virus yang dimatikan
                karena DNA/RNA di dalamnya difragmanted. Live attenuated masih hidup tapi gennya dilemahkan,"
                katanya.

                Sementara itu, Vaksin Merah Putih pada hari ini resmi memasuki uji klinik fase 2 untuk diujicobakan pada
                subjek penelitian manusia untuk mengukur efektivitas vaksin, khasiat dan mutu.

                Uji  klinik  fase  II  akan  mengikutsertakan  405  subjek  yang  akan  dibagi  menjadi  tiga  kelompok  yaitu
                kelompok yang akan mendapatkan vaksin dosis 3 mcg dan 5 mcg serta vaksin kontrol yang akan diberikan
                dua kali suntikan dengan interval 28 hari.

                Uji klinik fase 3 untuk penentuan jenis sasaran kelompok usia dilakukan secara pararel dengan uji coba
                booster atau dosis penguat bergulir mulai 28 Mei 2022.

                Ditargetkan  Vaksin  Merah  Putih  memperoleh  Izin  Edar  Darurat  (Emergency  Use  Authorization/EUA)
                BPOM RI pada Agustus 2022.
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114