Page 56 - Kunjungan Kepala Badan POM ke Biotis
P. 56

Penny menjelaskan, persetujuan EUA tersebut diberikan setelah dilakukan serangkaian uji pra-klinis dan
                uji klinis untuk menilai keamanan, imunogenisitas, dan efikasi/khasiat dari vaksin Zifivax. EUA ini juga
                diterbitkan setelah melalui pengkajian secara intensif oleh Badan POM bersama Tim Komite Nasional
                Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan ITAGI terkait dengan keamanan, efikasi, dan mutu vaksin.

                Penny  menegaskan  BPOM  terus  melakukan  pendampingan  dan  pengawasan  pengembangan  vaksin
                Zifivax  untuk  menegakan  standar-standar  internasional  untuk  menghasilkan  vaksin  Covid-19  yang
                bermutu dan bisa menjadi produk yang bisa di ekspor. Pengembangan vaksin merupakan hal positif yang
                dilakukan selama untuk mengendalikan pandemi. Semua pihak berkolaborasi untuk menjadi pemenang
                melawan pandemi.

                “Diharapkan industri farmasi Indonesia terus berkembang sehingga terwujud menjadi bangsa mandiri
                terkait dengan pengadaan dan akses untuk obat dan vaksin,” tambahnya.

                Vaksin Zifivax digunakan untuk indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2
                pada orang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular
                (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya. Dosis
                vaksin  yang  diberikan  pada  setiap  kali  suntikan  adalah  25  mcg  (0,5  mL).  Sebagaimana  vaksin  pada
                umumnya, vaksin ini juga memerlukan kondisi khusus untuk penyimpanannya, yaitu pada suhu 2-8oC.
                Selain itu, vaksin Zifivax juga telah mendapat EUA untuk menjadi vaksin booster

                Sementara itu, Direktur Utama Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman menuturkan, memproduksi
                vaksin dalam negeri menjadi bagian dari kemandirian bangsa. Ia berharap mendapat dukungan penuh
                dari BPOM hingga proses komersial.

                Dikatakannya,  selain  memproduksi  vaksin  Zifivax,  Biotis  juga  sedang  mengembangkan  vaksin  Merah
                Putih bersama peneliti Universitas Airlangga (Unair) yang saat ini sedang memasuki tahap uji klinis fase
                II.  Sementara  kerja  sama  dengan  JBio,  Sudirman  mengatakan,  sebagai  transfer  teknologi  untuk
                pengembangan vaksin selanjutnya.

                “Biotis bekerja sama dengan JBio memproduksi vaksin Zifivax karena sebagai pemain baru di bidang
                vaksin membutuhkan percepatan perkembangan di industri dan proses transfer teknologi sangat baik,”
                ucapnya.

                Proses transfer teknologi, lanjut Sudirman, dalam jangka pendek dapat meningkatkan kualitas sumber
                daya manusia (SDM) pengembang vaksin di Indonesia serta fasilitas untuk produksi vaksin menyesuaikan
                dengan standar yang diperlihatkan oleh para tim dari Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.

                “Proses ini bisa meng-upgrade seketika dalam jangka pendek, kemampuan dari orang-orang kita maupun
                fasilitas-fasilitas kita,” ucapnya.

                Direktur Utama JBio, Mahendra Suhardono menambahkan bahwa vaksin Zifivax ini telah mendapatkan
                izin EUA untuk vaksin primer dan booster. Selain itu, telah mengantongi izin halal dari Majelis Ulama
                Indonesia (MUI). Dikatakannya, pihak sedang melakukan pembicaraan dengan Kementerian Kesehatan
                (Kemenkes) agar vaksin Zifivax bisa segera digunakan di Indonesia.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61