Page 12 - konpers Efepoetin Alfa
P. 12

Kepala  Badan  POM  Penny  K  Lukito  mengatakan  pihaknya  juga  turut  mengawal
               proses uji klinik fase 3 ini untuk menjadi dasar pemberian izin edar nantinya. BPOM
               sangat  mengapresiasi  langkah  Kalbe  Group  yang  terus  berinovasi  dan  produktif
               melakukan riset termasuk pengembangan obat menggunakan teknologi tinggi seperti
               produk bioteknologi.

               "Kemudahan nantinya akan kami berikan dengan proses hanya 50 hari kerja. Ini jauh
               lebih cepat karena pertimbangan nilai investasi dan inovasi dari produk ini," ujar Penny
               menambahkan.

               Sebagai gambaran, fase uji klinik yang harus dilalui dalam proses pengembangan
               obat paten adalah Pre Klinik; Uji klinik Fase I dilakukan pada manusia sehat, bertujuan
               untuk menentukan rentang dosis yang aman; Uji klinik Fase 2, dilakukan pada orang
               penderita  dengan  jumlah  terbatas  untuk  melihat  apakah  efek  farmakologik  yang
               tampak pada fase I berguna atau tidak untuk pengobatan; Uji klinik fase III dilakukan
               pada penderita yang bertujuan untuk memastikan bahwa suatu obat baru benar-benar
               memiliki  efektifitas  dan  aman  untuk  digunakan;  dan  Uji  klinik  fase  IV  merupakan
               pengamatan terhadap obat yang telah dipasarkan.

               Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan, Kalbe berharap
               penelitian ini dapat menginisiasi lebih banyak lagi penelitian untuk obat baru yang
               memberikan kontribusi bagi peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia.

               "Nantinya obat ini akan semakin memudahkan pasien yang cuci darah. Keunggulan
               obat ini cukup untuk sekali dalam sebulan, sedangkan saat ini obat harus diberikan
               setiap cuci darah. Jadi akan lebih hemat," ujarnya.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17