Page 5 - Penyerahan CPOB RSUD Sardijto
P. 5
Judul : Unit Transfusi Darah Vital Saat Pandemi, BPOM Gencarkan Sertifikasi CPOB
Nama Media : gatra.com
Tanggal : 3 Desember 2021
Halaman/URL : https://www.gatra.com/detail/news/530200/kesehatan/unit-transfusi-darah-
vital-saat-pandemi-bpom-gencarkan-sertifikasi-cpob
Tipe Media : Online
Sleman, Gatra.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendorong unit transfusi darah
(UTD) untuk mengantongi sertifikat cara produksi obat yang baik (CPOB). Apalagi di masa pandemi ini
layanan transfusi darah dan produk plasma darah jadi bagian penting dalam penanganan dan terapi
Covid-19. Hal itu disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito saat menyerahkan sertifikat CPOB pada UTD
di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, di rumah sakit tersebut, Jumat (3/12).
Ia menjelaskan sertifikasi tersebut menjadi jaminan bahwa produksi obat telah memenuhi standar
terbaik. Untuk UTD, proses transfusi, pengelolaan, hingga produksi produk-produk darah sebagai
bagian terapi dijamin sesuai standar dunia. "Sertifikaasi ini sangat penting dan semoga bisa menjadi
inspirasi UTD di fasilitas kesehatan lain karena ini upaya kita bersama untuk mandiri dalam akses dan
produksi produk plasma darah," ujarnya.
Menurut dia, UTD punya peran penting di masa pandemi, terutama saat pasien memerlukan plasma
darah konvalesen sebagai bagian penanganan Covid-19. "Seperti RSUP Sardjito ini yang berperan aktif
menyediakan plasma darah. Dengan sertifikat CPOB, masyarakat menjadi percaya akan mutu dan
kualitas plasma darah. Proses dan produknya memenuhi standar terbaik dari keamanan dan
kemanfaatannya," kata dia.
Ia menjelaskan, saat ini baru ada 19 UTD yang memiliki sertifikat CPOB dari sekitar 460 UTD. RSUP Dr.
Sardjito menjadi UTD di rumah sakit pertama yang mengantongi sertifikat tersebut. Secara bertahap,
kata Penny, BPOM akan mendorong UTD-UTD lain untuk memenuhi standar produksi obat yang baik
lewat sertifikasi CPOB. Standar ini harus dipenuhi setelah UTD melalui sejumlah tahap dan akan
dievaluasi secara berkala. "Memang ini perjalanan panjang. BPOM akan selalu mendorong setiap
produksi obat dan bahan bakunya memenuhi standar dan baku mutu," ujarnya.