Page 10 - Penyerahan CPOB RSUD Sardijto
P. 10
Judul : Unit Transfusi Darah RSUP Sardjito Kantongi Sertifikat CPOB BPOM
Nama Media : bernas.id
Tanggal : 4 Desember 2021
Halaman/URL : https://www.bernas.id/83245-unit-transfusi-darah-rsup-sardjito-kantongi-
sertifikat-cpob-bpom
Tipe Media : Online
SLEMAN, BERNAS.ID - Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) RSUP Dr Sardjito meraih sertifikat CPOB
(Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Jumat
(3/12/2021). Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pun juga ikut mengganjar penghargaan karena
RSUP Dr Sardjito menjadi yang pertama meraih sertifikat CPOB untuk UPTDnya.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Eniarti mengatakan untuk meraih sertifikat CPOB membutuhkan
proses yang panjang. Menurutnya, sertifikat CPOB menjadi penghargaan yang luar biasa untuk UPTD
RSUP Sardjito. "Kami berkomitmen untuk menjaga mutu dan keamanan komponen darah yang
dihasilkan. Selain itu, mendukung produksi plasma konvalesen yang terstandar guna menyokong
program nasional fraksionasi plasma yang memproduksi albumin dan imunoglobin, sebab sampai saat
ini masih impor sehingga harganya mahal," tuturnya.
Eni mengatakan, tranfusi darah merupakan salah satu pelayanan penting dalam perawatan pasien
untuk meminimalkan resiko terendah mungkin dan mencapai epikasi klinis seoptimal mungkin. "Mulai
dari rekrutmen calon donor, seleksi donor, pengambilan darah donor, skrining infeksi, produksi
komponen darah, dan lainnya," ujarnya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengatakan masih ada sekitar
460 UPTD yang harus diperjuangkan untuk memenuhi kualitas darah dengan standar internasional.
"Suatu tanggungjawab kita semua untuk berproses apalagi industri fraksionasi plasma darah saat ini
100 persen masih tergantung impor," katanya.
Menurutnya, sertifikasi CPOB menjadi sangat penting untuk kemandirian akses dan produksi produk-
produk plasma darah karena plasma darah semakin dibutuhkan di masa pandemi ini untuk terapi,
seperti albumin. "Perlunya sertifikasi juga untuk membangun ketahanan kesehatan nasional karena
kita sudah mampu menyiapkan komponen darah yang aman dan bermutu," tukasnya.