Page 84 - Badan POM Gandeng E-Commerce dan Marketplaces
P. 84
Judul : BPOM Jaring 4.063 Situs Penjualan Obat tidak Sesuai Ketentuan
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 18 Oktober 2019
Halaman/URL: https://mediaindonesia.com/read/detail/266200-bpom-jaring-4063-
situs-penjualan-obat-tidak-sesuai-ketentuan
Tipe Media : Online
BADAN Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), dalam kurun
waktu selama kurang lebih 1 tahun
terakhir, sejak 2018, telah menjaring
4.063 situs maupun akun yang
menjual obat tidak sesuai ketentuan.
Sebagian besar dari yang terjaring
itu ditemukan di Markerplace.
"Hasil pengawasan obat secara
daring di website, marketplace e-
commerce, media sosial, serta di
situs-situs lainnya hingga Juni 2019 tidak kurang 4.063 situs atau akun yang menjual
obat tidak sesuai dengab ketentuan, " kata Kepala BPOM Penny Lukito, dalam
keterangan resmi, Jumat (18/10).
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil temuan tersebut pihaknya telah melapor kepada
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk dapat dilakukan
penurunan terhadap situs maupun akun tersebut.
"Dari 4.063 situs atau akun yang ditemukan BPOM sudah direkomendasikan kepada
Kemkominfo untuk dilakukan take down dan sebanyak 69% situs atau akun sudah
tidak dapat diproses," tuturnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan pengawasan obat secara daring hingga Juni 2019
terdapat lima besar obat yang paling sering dijual. Di antaranya obat antibiotik, obat
anastesi, obat disfungsi ereksi, Obat psikotropika, dan obaf TIE (obat tradisional yang
tidak memiliki izin edar).
"Obat ini yang banyak dijual di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak,
Lazada, dan Blibli, " ucapnya.
Dikatakannya, hingga saat ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk terus
menjaring penjualan obat yang tidak sesuai dengan ketentuan pada situs hingga
marketplace.
"Upaya yang telah kita lakukan, satu intensifkan pengawasan dengan membentuk tim
cyber pada 2018, melakukan sinergitas dengan pelaku usaha dalam pengawasan
obat secara daring, finalisasi peraturan Badan POM tentang pengawasan obat yang
dilakukan secara daring, peningkatak koordinasi dengan Kemkominfo dalam
rekomendasi takedown, " pungkasnya.