Page 80 - Badan POM Gandeng E-Commerce dan Marketplaces
P. 80

Judul          : BPOM Temukan 4.063 Situs Obat tak Sesuai Standar

               Nama Media : harnas.co

               Tanggal        : 18 Oktober 2019

               Halaman/URL: http://www.harnas.co/2019/10/18/bpom-temukan-4063-situs-obat-
               tak-sesuai-standar

               Tipe Media  : Online

                                                                          JAKARTA  (HN)  -Penjualan  obat
                                                                   dan  makanan  secara  digital  perlu
                                                                   diawasi  secara  intensif.  Seiring
                                                                   berkembangnya teknologi, daya beli
                                                                   masyarakat  terpusat  pada  lapak-
                                                                   lapak  daring,  sedangkan  internet
                                                                   bisa diakses oleh siapa pun.

                                                                   Sejak  2018,  Badan  Pengawasan
                                                                   Obat     dan    Makanan       (BPOM)
               menemukan 4.063 situs yang menjual obat tidak sesuai standar, 3.580 di antaranya
               ditemukan di marketplace. Situs-situs itu sudah direkomendasikan ke Kementerian
               Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk diblokir. Dari 3.500-an, 70 persen
               sudah di-take down.

               "Internet kini salah satu celah  yang  dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab
               untuk  mengedarkan  produk  ilegal  yang  dapat  membahayakan  konsumen,"  ujar
               Kepala BPOM Penny K Lukito di Jakarta, Kamis (17/10).

               Penny mengatakan, maraknya peredaran obat dan makanan ilegal di lapak  daring
               mendorong  BPOM  melakukan  pengawasan.  Itu  harus  dilakukan  untuk  menekan
               persebaran produk ilegal dan tidak layak konsumsi yang tak terbendung. Obat dan
               makanan yang dijual daring harus memenuhi ketentuan yang sama dengan produk
               dijual reguler.

               Pengawasan agar marketplace tidak bebas memasarkan produknya yang tak sesuai
               atau bahkan berlebihan dan malah membahayakan masyarakat. "Harus yang terjamin
               keamanan dan mutunya," ujar Penny.

               BPOM  menjalin  kerja  sama  dengan  pemilik  marketplace  yang  tergabung  dalam
               Asosiasi  E-Commerce  Indonesia  (Indonesian  E-Commerce  Association/idEA).
               Misalnya dengan Bukalapak dan Tokopedia, juga beberapa aplikasi dan situs lapak
               daring lain seperti Gojek, Grab, klikdokter, dan halodoc.

               "Nanti akan membangun suatu mekanisme yang utamanya melindungi masyarakat.
               Kita paham sekarang karena e-commerce sudah menjadi bagian dari budaya kita,"
               katanya.

               Penny  menyebut  tiga  mekanisme  yang  akan  dikembangkan  meliputi  skema
               pengawasan,  pembagian  informasi,  dan  edukasi.  Dalam  skema  pengawasan,
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85