Page 75 - Badan POM Gandeng E-Commerce dan Marketplaces
P. 75
Judul : BPOM Jaring 4.063 Situs Penjual Obat Tak Sesuai Ketentuan
Nama Media : ayobandung.com
Tanggal : 18 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.ayobandung.com/read/2019/10/18/67341/bpom-jaring-
4063-situs-penjual-obat-tak-sesuai-ketentuan
Tipe Media : Online
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM
-- Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) sudah menjaring
4.063 situs yang menjual obat yang
tidak sesuai dengan ketentuan.
sebagian besar penjual ditemukan di
marketplace atau lapak daring.
"Selama dari tahun 2018 sampai
dengan 2019, satu tahun kurang
lebih ada 4.063 situs yang menjual
obat yang tidak sesuai dengan
ketentuan. Ini hanya obat, apalagi
yang lain. Sebanyak 3.580 ditemukan di marketplace," ujar Kepala BPOM Penny
Lukito ketika ditemui usai acara penandatanganan nota kesepahaman dengan
marketplace di Gedung BPOM, Jakarta pada Kamis (18/10/2019).
Temuan itu adalah hasil pengawasan dari tim patroli siber BPOM yang dibentuk pada
2018. Semua hasil temuan tersebut sudah dilaporkan ke Kemkominfo dan sekitar 70%
sudah diturunkan. Berdasarkan hal itu, dia menegaskan bahwa upaya preventif dan
pengawasan seharusnya sudah ditekankan sejak awal. Hal tersebut bisa dilakukan
bila para pengelola marketplace atau lapak daring juga ikut melakukan pengawasan
bersama dengan BPOM.
Karena kebutuhan tersebut, BPOM menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia
(Indonesian E-Commerce Association/idEA) serta beberapa aplikasi dan situs lapak
seperti Bukalapak, Tokopedia, Gojek, Grab, Klikdokter, dan Halodoc untuk melakukan
kerja sama pengawasan ketat yang diresmikan dalam acara penandatanganan hari
ini.
Pengawasan perlu dilakukan karena Internet kini digunakan oleh oknum tidak
bertanggung jawab untuk memperjualbelikan produk ilegal yang dapat
membahayakan konsumen.
Karena itu perlu pengawasan yang lebih ketat untuk penjualan secara daring, yang
membutuhkan perhatian para pengelola lapak daring untuk menyeleksi produk yang
diperbolehkan dijual di situs atau aplikasinya.
"Kalau preventifnya di awal akan lebih intensif lagi. Sebelum masuk marketplace
adalah para pemilik yang akan menyeleksi dengan mekanisme masing-masing,
karena sistem kerja setiap marketplace berbeda. Tapi tadi sudah berkomitmen," ujar