Page 118 - Penerbitan Siaran Pers Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat Favipiravir dan Remdesivir_Neat
P. 118
Judul : Hati-hati! Obat Covid-19, Remdesivir Tidak Dijual Bebas
Nama Media : suaramerdeka.com
Tanggal : 11 Oktober 2020
Halaman/URL : https://www.suaramerdeka.com/news/nasional/243317-hati-
hati-obat-covid-19-remdesivir-tidak-dijual-bebas
Tipe Media : Online
Juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku
Adisasmito menegaskan peredaran dan
penggunaan obat-obatan pasien Covid-
19 sudah diatur dengan peraturan,
termasuk Harga Eceran Tertinggi (HET).
Namun khusus untuk obat Remdesivir
tidak dijual bebas, hanya diperuntukkan
bagi pasien yang menjalani perawatan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
"Selama dalam perawatan di fasilitas kesehatan, perlu ditekankan kembali, bahwa
seluruh biaya, baik pengobatan maupun perawatan Covid-19, ditanggung oleh
pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu ragu menjalani perawatan," kata Wiku
di Jakarta.
Sebelumnya BPOM telah menerbitkan izin penggunaan dua obat Covid-19 namun
dua jenis obat tu hanya untuk kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA),
yakni obat Favipiravir dan Remdesivir. Obat itu secara klinis menunjukkan
kemanfaatannya dalam menyembuhkan pasien Covid-19.
Badan POM mengingatkan persetujuan penggunaan obat Covid-19 hanya untuk
kondisi darurat kesehatan masyarakat. Oleh karenanya penggunaan obat Covid-
19 tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus dalam pengawasan dokter.
Untuk obat Favipiravir telah diberikan EUA sejak 19 September kepada Industri
Farmasi PT Amarox Pharma Global, PT Indofarma, dan PT Dexa
Medica. Sedangkan untuk Remdesivir diberikan EUA sejak 19 September kepada
Industri Farmasi PT Amarox Pharma Global, PT Indofarma, dan PT Dexa Medica.
Penerbitan EUA diharapkan dapat memberikan percepatan akses obat-obat yang
dibutuhkan dalam penanganan Covid-19 oleh para dokter sehingga mempunyai
pilihan pengobatan yang sudah terbukti khasiat dan keamanannya dari uji klinik.
„‟Dengan tersedianya obat-obat tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka
kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19 yang menjadi target
pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19,” kata Kepala Badan POM
Penny K Lukito.

