Page 17 - Dukung Pengarusutamaan Obat Tradisional, Badan POM Komitmen Dampingi UMKM untuk Penuhi Standar CPOTB
P. 17
Judul : Menko PMK Dorong Jamu Sukoharjo Go International
Nama Media : koran-jakarta.com
Tanggal : 9 Oktober 2020
Halaman/URL : http://www.koran-jakarta.com/menko-pmk-dorong-jamu-sukoharjo-
go-international/
Tipe Media : Online
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir
Effendy mendorong para pelaku usaha
obat tradisional dan jamu produksi
Kabupaten Sukaharjo, Jawa Tengah, bisa
tembus ke pasar internasional.
"Saya ingin produk obat tradisional dan
jamu-jamu asal Sukoharjo go
internasional, dan hal ini, sangat mungkin dilakukan dengan diserahkan sertifikat
Cara Pembuat Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) kepada para pelaku usaha,"
kata Menko PMK usai acara penyerahan BPOTB kepada pelaku Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) obat Tradisional dan Jamu di Pemkab Sukoharjo, Jumat (9/10).
Namun, kata Menko PMK, yang terpenting bagaimana meningkatkan kualitas secara
terus menerus agar tetap dijaga oleh para pelaku UMKM. Bahkan, kerja sama
antara petani tanaman obat dan pengusaha jamu, serta didukung Perguruan Tinggi
Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai dari kemasan hingga
pemasarannya.
"Kami yakin produk jamu asal Sukoharjo khususnya dan Jateng umumnya dapat
menguasai pasar dalam negeri hingga go internasional," kata Menko.
Menko mengatakan Sukoharjo merupakan salah satu sentra produksi obat
tradisional jamu, satu hal yang luar biasa. Sukoharjo ini, pertama kali pembagian
secara massal sertifikat CPOTB obat tradisional dan jamu, serta kemudian akan
dilakukan di seluruh Indonesia.
Pemerintah memang sedang berupaya mengarah utamakan obat tradisional dan
jamu-jamuan itu, menjadi prioritas di Indonesia. Hal ini, untuk mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap obat-obatan impor termasuk bahan bakunya.
"Lebih dari sekitar 90 persen bahan baku obat di Indonesia itu, impor. Sementara,
Indonesia begitu kaya dengan floura fauna yang bisa menjadi sumber bahan baku
obat, selama ini tidak pernah dimanfaatkan," kata Menko.