Page 131 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 131
Hal ini yang membuat Kepala BPOM RI menegaskan bahwa
Pe merintah Indonesia terus berupaya melakukan percepatan pe-
nanganan COVID-19 termasuk pencarian, pengembangan, dan
penye diaan obat dan vaksin COVID-19.
Proses pengembangan vaksin di Indonesia dilakukan melalui
dua skema yaitu pengembangan vaksin dalam negeri dalam rangka
kemandirian dan kerja sama internasional pengembangan vaksin
yang melibatkan industri farmasi di Indonesia. BPOM RI sebagai
otoritas pengawas obat dan makanan di Indonesia berupaya keras
untuk berperan aktif dalam dua jalur pengembangan vaksin ini.
Menggunakan skema kerja sama internasional, BPOM RI berperan
aktif dalam membantu pencarian vaksin melalui jalur diplomasi
bersama sama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan,
serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Pencarian melalui jalur tersebut dilakukan secara bilateral dan
multilateral melalui suatu initiative COVID-19 Vaccines Global
Access (COVAX).
Pada masa pencarian tersebut, BPOM RI juga menyusuri kan-
di dat vaksin berbagai platform yang ada di data WHO per 29 Juni
2021 sejumlah 105 di tahap uji klinik dan 184 di tahap pra-klinik.
Lagi-lagi ini tidak mudah, karena saat itu negara-negara lain mem-
pere butkan pasokan vaksin. Sampai pada suatu masa di mana
Indonesia memiliki ketersediaan vaksin yang cukup dari berbagai
platform, setelah vaksin tersebut melalui tahapan penilaian ke-
amanan, khasiat, dan mutu yang dilakukan oleh BPOM RI.
Sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan ketersediaan
obat dan vaksin di Indonesia dalam rangka penanggulangan wabah/
pandemi, BPOM RI menerbitkan peraturan terkait persetujuan
peng gu naan darurat atau emergency use authorization (EUA)
atau izin penggunaan darurat untuk mempersingkat waktu dan
proses registrasi, yang tertuang dalam Peraturan BPOM RI Nomor
27 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat.
Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan vaksinasi
me nunjukkan keberhasilan yang menggembirakan, terbukti de-
ngan kasus positif COVID-19 yang menurun sekitar 12% di tahun
2022. Tetapi hal ini tidak membuat pemerintah lengah karena
kasus di luar negeri masih tinggi dan tidak semua daerah memiliki
cakupan vaksin yang sama. Di bulan Agustus 2022, masih ada 3
87