Page 150 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 150
Karya dan Kinerja
Melewati Multi Krisis:
Pandemi COVID-19
di lakukan melalui pelaksanaan penelitian dan pengembangan
vak sin COVID-19 dalam negeri ataupun juga melalui peningkatan
kerja sama dengan produsen dan pengembang vaksin di luar ne-
ge ri melalui transfer teknologi.
2.2.1. Penelitian dan Pengembangan Vaksin cOViD-19
Dalam negeri
Penelitian dan pengembangan vaksin dalam negeri me ru-
pakan learning process yang memberikan kesempatan pengem-
bangan kapasitas peneliti dan mitra industri farmasi. Baik dalam
pelaksanaan penelitian dan pengembangan dari tahap awal (early
stage) maupun penguasaan teknologi dengan platform yang lebih
beragam. Hal ini akan menjadi modal untuk dapat meningkatkan
kemandirian, ketahanan bangsa, termasuk pandemic preparedness
yang lebih baik.
Peningkatan penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19
harus terus didorong agar terbentuk iklim penelitian dan pe ngem -
bangan yang baik. Untuk itu, dukungan ekosistem yang baik di per-
lu kan dengan melibatkan lintas sektor dan mensinergikan semua
key players dari akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah. Upaya
terpadu ini diharapkan memunculkan banyak inovasi pro duk far-
masi, khususnya produk biofarmasi/bioteknologi dalam negeri.
Pemerintah memberikan dukungan penuh kepada peneliti
melalui penerbitan payung hukum yang tertuang pada Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional
Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19. Dalam Keppres
yang ditandatangani Presiden pada 3 September 2020 itu, BPOM
RI mendapatkan tugas untuk melakukan pengawalan percepatan
pengembangan vaksin COVID-19 di Indonesia agar meningkatkan
akses vaksin di masyarakat dan tentunya vaksin harus memenuhi
standar dan persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.
Untuk percepatan akses dan ketersediaan vaksin yang aman,
berkhasiat dan bermutu, BPOM RI telah meluncurkan “Tools Pe-
nilaian Mandiri Pengembangan Vaksin di Lembaga Riset” pada 13
April 2021. Daftar informasi atau checklist yang terdapat pada tools
dapat menjadi bahan awal kawalan bagi lembaga riset atau perguru-
an tinggi dalam pemenuhan sistem manajemen mutu, fasilitas labo-
ratorium untuk pemenuhan standar good laboratory practice (GLP)
106