Page 152 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 152

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



                tersendiri. Vaksin  dengan kandungan zat aktif re kom binan

                Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2,
                dan  platform  rekombinan protein subunit di mu lai dengan

                pengembangan oleh PT Bio Farma dari  research seed menjadi
                GMP Seed (Master Seed dan Working Seed) kemudian di op-
                ti masi pada tahap proses  upstream-downstream  sehingga

                di hasilkan  bulk. Saat harus memilih penggunaan  adjuvant,
                ter nyata bukan suatu langkah yang mu dah karena adjuvant
                sendiri mempunyai efek terhadap pe ningkatan respon imun
                sua tu vaksin, sehingga keputusan penggunaannya harus ber-
                da sarkan hasil  uji klinik. Awalnya, vaksin ini dikembangkan
                meng gunakan dua  jenis adjuvant yaitu alum saja dan  alum

                de ngan cytosine phosphoguanine (CPG). Pengembangan  for-
                mula dengan adjuvant alum dila ku kan mulai dari nonklinik
                hingga tahap uji klinik fase 1 namun kemudian pengembangan
                di lanjutkan dengan adjuvant alum dengan CPG yang dimulai
                lagi dari non klinik dan berlanjut hingga uji klinik fase 3.
                    Menghadapi  banyak  tantangan  dalam  pengembangan
                vak sin Indovac, BPOM RI terus melakukan pendampingan
                yang in tensif. Lihat saja, fasilitas produksi PT Bio Farma yang

























               Kunjungan Kepala BPOM RI ke Center for Vaccine Development Baylor
              College of Medicine dalam rangka kerja sama pengembangan laboratorium
              vaksin di Indonesia (17/09/2021).


            108
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157