Page 179 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 179

beragam latar belakang seperti ulama, ilmuwan, cendekiawan,
               budayawan, aktivis, hingga sastrawan, pada konferensi pers secara
               daring pada 17 April 2021 yang diwakili oleh Natalia Soebagjo,
               anggota Transparency International Indonesia (TII).
                   Menyusul adanya dukungan dari kalangan tokoh-tokoh na sio nal
               untuk menegakkan kaidah etis dan sains pada pe ngem bangan obat
               dan vaksin, maka dibuatlah nota kesepahaman antara Ke men terian
               Kesehatan, TNI Angkatan Darat, dan BPOM RI tentang Pe nelitian
               Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik un tuk Meningkatkan
               Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2. Hal ini di dorong melalui
               koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pem bangunan Manusia dan
               Kebudayaan, Muhadjir Effendy; Menteri Kesehatan, Budi Gunawan
               Sadikin; Kepala Staf Angkatan Darat, Andika Perkasa.
                   Pemerintah pada prinsipnya mendukung setiap upaya pe ne-
               litian dalam rangka memperoleh vaksin COVID-19 yang aman,
               efektif, dan bermutu untuk masyarakat. Terhadap pengem bang-
               an vaksin berbasis sel dendritik yang bersifat autologous ini,
               Kementerian Kesehatan bersama BPOM RI, atas nama pe me-
               rintah, mem berikan ruang sebagai penelitian berbasis pe la yanan.
               Ke bi jakan regulatori ini disepakati bersama melalui penan da-
               tanganan nota kesepahaman.

               2.4.3. ivermectin
                   Berawal dari penelitian Ivermectin in COvid Nineteen (ICON )
               di Amerika Serikat  dan penelitian di Bangladesh yang menunjukkan
               bahwa Ivermectin (obat kecacingan) memiliki  potensi untuk me-
               ngu rangi  angka kematian dan mempercepat  bersihan  virus SARS-
               CoV-2, penggunaan  Ivermectin  untuk pengobatan.
                   COVID-19 mulai dilakukan di Indonesia. Masyarakat mulai
               memburu Ivermectin, hingga persediaan Ivermectin di apotek
               dan  marketplace  menjadi langka. Sejumlah tokoh dan lembaga
               kemasyarakatan membagi-bagikan obat ini untuk masyarakat.
               BPOM RI tidak tinggal diam, BPOM RI mengeluarkan statement
               tentang informasi penggunaan obat Ivermectin melalui  website
               dan media sosial, serta melakukan konferensi pers.
                   Selain itu, untuk melakukan pengawasan terhadap peng gu-
               naan Ivermectin dalam pengobatan COVID-19 di luar indikasi
               yang telah disetujui (obat kecacingan) pada kondisi kedaruratan



                                                                       135
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184